Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kenangan di Kota Siheung, Kota "Pusat Keluarga Angkat" di Korea Selatan

17 Maret 2021   09:23 Diperbarui: 19 Maret 2021   05:58 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghadiri Penampilan Seni dan Budaya di Sebuah Sekolah Kota Siheung- Sumber: dokumentasi pribadi

Saya juga mengingat pada malam hari ketika kami berkenalan dan berdiskusi tentang berbagi hal. Orangtua angkat kami meminta kami untuk menunjukkan kepada mereka Al Quran dan meminta tolong kmai untuk membacanya. Saya pun bersama Abha tidak sungkan menunjukkannya dan membacanya di depan mereka. 

Kami juga berdiskusi tentang konsep agama samawi serta juga kesamaan dan perbedaan antara ajaran Nasrani dan Islam seperti kisah tentang Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, Nabu Musa AS, dan lain sebagainya. 

Tidak ada nuansa saling curiga ataupun perdebatan yang ada adalah mencoba saling memahami dan menghormati keyakinan masing-masing, indah sekali saya pikir tak terasa kami berdiskusi sampai tengah malam. 

Keluarga Angkat di Kota Siheung. Sumber: dokumentasi pribadi
Keluarga Angkat di Kota Siheung. Sumber: dokumentasi pribadi
Akhirnya kami pun menutup diskusi kami dengan tukar menukar buah tangan khas dari Indonesia dan Korea Selatan. 

Saya memberikan kain Songket dan Tanjak khas Palembang, sedangkan Abha memberikan kain tenun khas Maluku. 

Kedua orangtua angkat kami memberikan hadiah berupa T-Shirt untuk Pak Abri, serta toaster, cermin kecil dan pernak-pernik lucu khas Korea untuk Abha dan saya.

Makan Seafood Bersama Keluarga Angkat di Kota Siheung - Sumber: dokumentasi pribadi
Makan Seafood Bersama Keluarga Angkat di Kota Siheung - Sumber: dokumentasi pribadi
Oh ya, terkait makanan dan minuman, orangtua angkat kami mengatakan dia sengaja membuat masakan yang tidak mengandung daging-dagingan ataupun mengandung bahan makanan seperti babi dan sejenisnya, sehingga kami sebagai muslim aman untuk mengonsumsinya. 

Bahkan pada suatu kesempatan ibu angkat kami sempat mengajak kami makan di restoran seafood yang luar biasa lezat otentik Korea di dekat pesisir laut yang InsyaAllah aman kami makan.

Di Depan Sebuah Hanok di Kota Siheung - Sumber: dokumentasi pribadi
Di Depan Sebuah Hanok di Kota Siheung - Sumber: dokumentasi pribadi
Di Dalam Sebuah Rumah Tradisional Korea (Hanok) di Kota Siheung - Sumber: dokumentasi pribadi
Di Dalam Sebuah Rumah Tradisional Korea (Hanok) di Kota Siheung - Sumber: dokumentasi pribadi
Di kesempatan lain, bersama adik angkat dan orangtua angkat, kami diajak berkunjung ke sebuah rumah tradisional khas Korea yang bernama Hanok. 

Kami berkesempatan untuk masuk dan mencoba berbagai peralatan rumah tangga zaman dahulu khas Korea. Rumah-rumah Hanok ini memang sekarang sudah jarang dipakai oleh orang Korea di perkotaan, dan hanya masih ditemukan di pedesaan ataupun tempat-tempat tertentu yang memang dikhususkan untuk pelestarian arsitektur, seni dan budaya khas Korea.

Oido Lighthouse di Kota Siheung - Sumber: dokumentasi pribadi
Oido Lighthouse di Kota Siheung - Sumber: dokumentasi pribadi
Salah Satu Sudut Kota Siheung -Sumber: dokumentasi pribadi
Salah Satu Sudut Kota Siheung -Sumber: dokumentasi pribadi
Kami juga sempat mengunjungi mercusuar yang menjadi ikon kota tersebut, yaitu Mercusuar Oido (Oido Red Lighthouse). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun