Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Serunya Camping di Jungle Milk Lembang Bersama Keluarga

9 Maret 2021   12:32 Diperbarui: 9 Maret 2021   15:38 4220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Camping Bersama Keluarga di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.

Camping Bersama Keluarga di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.
Camping Bersama Keluarga di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.
Setelah beberapa minggu merencanakan untuk berkemah bersama keluarga, akhirnya pada Jumat, 26 Februari 2021 lalu rencana itu pun terlaksana.

Saya bersama keluarga istri memutuskan untuk berkemah di alam terbuka karena ini adalah salah satu wisata yang kami pikir cukup aman dari kerumunan, berada di alam terbuka dan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pilihan kami kali ini jatuh pada tempat private camping ground yang baru dibuka di Jayagiri, Lembang, yang bernama Jungle Milk. Kami memilih lokasi berkemah ini karena beberapa pertimbangan, diantaranya karena jumlah pengunjungnya yang sangat dibatasi, jarak antarkemah yang dibuat berjauhan, serta protokol kesehatan lainnya yang disiapkan secara optimal, dan tidak ketinggalan pemandangannya yang ciamik dengan hamparan rerumputan dan pepohonan pinus yang rindang dengan kuda-kuda dan sapi yang bebas berkeliaran.

Kami memilih paket Camper Van yaitu paket camping dimana kendaraan kami dapat diparkirkan berdekatan dengan tenda tempat kami bermukim. Kali ini juga kami tidak menyewa tenda dari Jungle Milk karena ingin merasakan keseruan untuk mendirikan tenda sendiri bersama keluarga. Kami lebih memilih untuk menyewa perlengkapan tenda beserta fly sheet, kompor, alat masak, sleeping bag, dan lain sebagainya karena untuk memfasilitasi kebutuhan 8 orang yang ikut dalam rombongan tentu akan cukup mahal jika harus membeli semua dan hanya dipakai beberapa waktu saja.

Perjalanan Menuju Jungle Milk

Sunrise di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.
Sunrise di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.

Kami berangkat menuju Jungle Milk selepas kami menunaikan salat Jumat di dekat rumah. Barang bawaan kami lumayan banyak meski hanya menginap satu malam di Jungle Milk, cukup repot memang tapi jika dijalani bersama keluarga tentu akan terasa ringan-ringan saja.

Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan mobil dari rumah kami di daerah Parongpong menuju Jungle Milk. Sebagai acuan menuju kesana adalah kita hanya perlu jalan ke arah jalan raya lembang-subang sebelum Tangkuban Perahu kita lalu berbelok ke kiri ke arah Orchid Forest, lalu jalan terus melewati Orchid Forest masuk ke jalan beton yang cukup kecil namun cukup untuk mobil sekitar 20 menit dari Orchid Forest tersebut di sebelah kiri jalan kita akan melihat gerbang kayu yang besar bertuliskan Jungle Milk. 

Di gerbang sudah ada penjaga yang akan mengecek nama dan paket bookingan kita setelah mengonfirmasinya maka penjaga akan membuka pintu gerbang tersebut. Ya, karena ini private camping ground hanya dibatasi 40 orang saja setiap harinya yang dapat masuk ke camping ground itupun tidak semua orang bisa masuk ke dalamnya, kecuali yang sudah memesan dan membayar.

Dari gerbang dibutuhkan waktu sekitar 10 menit masuk lagi ke dalam menuju lokasi camping ground. Jalanan di sana cukup becek bekas hujan sebelumnya, namun masih bisa dilewati. Menjadi catatan tersendiri sebelum memesan paket camping, penting bagi kita untuk mengecek prakiraan cuaca pada hari kita berkunjung ke sana, agar dapat mengantisipasi jika hujan lebat terjadi.  

Sesampainya di lokasi camping ternyata hujan gerimis turun, kami pun berteduh terlebih dahulu di sebuah kantin yang buka 24 jam di sana. Setelah proses registrasi saya pun langsung meminta kepada pengelola untuk menunjukkan lokasi camper van yang telah kami pesan, namun entah karena kurangnya tenaga manusia serta koordinasi yang kurang baik kami sempat mondar-mandir dan sempat sedikit berdiskusi panjang dengan pengelola karena mereka menyampaikan kami akan ditempatkan di camper van yang cukup jauh dari lokasi kantin dan toilet dengan jalur mobil yang cukup becek, namun dengan niat baik dan diskusi positif akhirnya kami ditempatkan di lokasi yang dekat dengan toilet dan kantin.

Meski masih hujan gerimis, karena sudah cukup sore akhirnya bersama adik ipar dan mertua, kami mendirikan dua tenda di camping ground, cukup menantang, namun seru juga mendirikan tenda sendiri di bawah gerimis. 

Camping Bersama Keluarga di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.
Camping Bersama Keluarga di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.
Setelah berjuang sekitar satu jam dibantu juga petugas dari Jungle Milk akhirnya kami berhasil mendirikan tenda dan perlengkapan kemah lainnya.

Kami pun akhirnya memindahkan semua barang-barang ke dalam tenda dan beristirahat sejenak sembari menyiapkan makan malam.

Berkemah, Api Unggun, dan Eksplorasi Alam Sekitar

Menikmati Api Unggun di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.
Menikmati Api Unggun di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.

Setelah beristirahat dan membersihkan diri bahkan mandi air hangat yang tersedia di tidak jau dari lokasi camping ground akhirnya hari pun semakin gelap, udara dingin pun semakin menyeruak, namun untungnya hujan sudah reda.

Kami pun mengawali malam ini dengan makan malam bersama menikmati nasi bakar dan air teh hangat yang telah disediakan pengelola sebagai complimentary dari paket camping yang kami pilih, rasanya mantap sekali bersama keluarga makan malam di tenda yang dihiasi kerlap-kerlip lampu yang kami bawa dari rumah.

Lebih seru lagi ketika semakin malam ternyata api unggun pun dinyalakan oleh pengelola, lebih mantapnya kami pun diberikan jagung bakar gratis dari pengelola sebagi bagian paket yang kami pilih, kesempatan ini pun tidak kami lewatkan untuk bersama-sama berkumpul di sekitar api unggun bersama pengunjung lainnya, namun tetap dengan menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan.

Malam Hari di Jungle Milk, Lembang dihiasi Rembulan yang Cantik. Sumber: dokumentasi pribadi.
Malam Hari di Jungle Milk, Lembang dihiasi Rembulan yang Cantik. Sumber: dokumentasi pribadi.
Semakin malam nuansa semakin syahdu karena ternyata langit semakin cerah dihiasi oleh pantulan cahaya rembulan yang cantik meski tidak banyak bintang-bintang yang terlihat. Kami pun tak lupa mengabadikan momen berkumpul dipinggir api unggun dihiasi rembulan ini dengan berfoto bersama.

Setelah menikmati api unggun kami pun kembali ke tenda untuk beristirahat sambil menikmati sinar rembulan dan semilir suara angin gunung.

Bersama Kuda di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.
Bersama Kuda di Jungle Milk, Lembang. Sumber: dokumentasi pribadi.
Keesokan harinya kami buka dengan mengeksplorasi kawasan Jungle Milk ini. Hamparan rumut yang hijau dengan banyaknya kuda-kuda yang bebas berlalu lalang serta barisan pohon pinus yang ciamik serta hammock yang secara bebas kita pakai di berbagai sudut membuat Jungle Milk menjadi tempat yang sangat cantik untuk diabadikan dan dibagikan di sosial media/

Momen sunrise juga tidak boleh dilewati begitu saja, sempatkan berfoto dan mengeksplorasi lokasi sekitar camping ground bersama keluarga, dijamin tidak akan mudah bosan. Ada berbagai fasilitas juga yang bisa kita nikmati dengan membayar biaya tambahan semisal ATV, mengendarai kuda, ataupun ikut paket trekking menuju daerah sekitar hutan pinus.

Kita juga bisa menyewa perlengkapan piknik termasuk makanannya untuk dinikmati di tengah hamparan rerumputan yang hijau, jika beruntung sambil makan kita bisa berfoto bersama kuda dan kabut yang kerap menutupi daerah Jungle Milk.

Setelah puas berfoto dan berkeliling Jungle Milk, kami pun akhirnya sarapan dan mandi tak lupa juga membersihkan sisa makanan dan lain sebagain di sekitar lokasi tenda. Selesai dengan itu semua, kami pun mulai membongkar tenda dan kembali mengemas perlengkapan kemah lainnya.

Meski hanya satu malam, namun kami cukup puas dengan segala fasilitas dan keseruan yang disajikan di Jungle Milk, sangat direkomendasikan untuk dikunjungi bersama keluarga terlebih di tengah pandemi ini, karena protokol kesehatan tetap dapat dijalankan karena berada di alam terbuka serta interaski para campers pun minim dana dapat dijaga sesuai protokol kesehatan.

Ya, secara pribadi saya pikir Jungle Milk belum bisa saya katakan sempurna dari berbagai sisi, masih banyak yang perlu mereka benahi dari lokasi yang becek dan jalanan yang cukup berbahaya jika hujan turun, koordinasi pengelola yang kurang sigap dan cepat, harga paket camping yang lumayan mahal, dan lain sebagainya. Namun, jika mengingat mereka baru buka sekitar 2 bulan Jungle Milk tetap saya rekomendasikan untuk dapat menjadi pilihan alternatif bagi kita bersama keluarga yang rindu dengan suasana alam terbuka.

Selamat ber-camping ria bersama keluarga!

Informasi lengkap tentang Jungle Milk sila hubungi narahubung di instagram: Jungle Milk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun