Apakah akhir-akhir ini telinga Anda sering berdenging tiba-tiba?
Apakah akhir-akhir ini kedua telinga Anda bermasalah untuk mendengar percakapan di tempat ramai?
Apakah akhir-akhir ini Anda memiliki rasa tidak nyaman di telinga dan sulit tidur?
Hati-hati semua itu bisa jadi adalah tanda-tanda telinga Anda mengalami gejala Tuli Karena Bising atau biasa disebut Noise-Induced Hearing Loss (NIHL).
NIHL atau Tuli Akibat Bising adalah sebuah kondisi penurunan kualitas pendengaran pada seseorang atau biasa disebut tuli yang diakibatkan karena terpapar bising dalam jangka waktu lama dan secara terus menerus melebihi Ambang Batas Dengar.
Suara yang termasuk ke dalam kategori bising adalah suara-suara yang mengganggu dan tidak dikehendaki dan jika intensitasnya 85 desibel (dB) atau lebih secara terus menerus dan dalam jangka lama dapat menyebabkan kerusakan reseptor pendengaran kita yang berada pada telinga bagian dalam.
Jika dibiarkan kondisi Tuli Akibat Bising ini dapat berubah menjadi tuli permanen dan menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan mendengarnya secara permanen dan menyebabkan keseimbangan dalam dirinya dan saraf pendengarannya rusak.
Dilansir Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian pada 2014 saja ada sekitar 36 juta orang di Indonesia yang mengalami Tuli Akibat Bising, angka ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
Melihat bagaimana Tuli Akibat Bising dapat berdampak buruk bagi kita, lalu bagaimana cara-cara menghindari dan mencegahnya? Berikut cara-caranya:
Pertama adalah Amankan Pendengaran Kita dari Paparan Bising
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah Tuli Akibat Bising terjadi pada diri kita.
Beberapa diantaranya adalah menerapkan prinsip kaidah 60/60 dimana jika mendengarkan speaker dan sumber suara lainnya baiknya mengatur volume suara maksimal pada 60% rentang volume dan durasi maksimal kita mendengarkannya adalah 60 menit saja dalam sehari.
Selain itu juga sebenarnya tidak terlalu disarankan sering menggunakan headset ataupun headphone dalam jangka waktu lama karena dapat merusak reseptor pendengaran kita, jika memungkinakn gunakanlah speaker saja dengan volume dan durasi yang diatur.
Untuk kita yang mungkin sering terpapar kebisingan di tempat kerja maupun lingkungan perlu untuk menggunakan earplug atau earmuff agar pendengaran kita selalu terlindungi dari potensi bising yang dapat berbahay bagi telinga kita.
Kedua adalah Jaga Kebersihan Telinga Kita
Merawat kebersihan telinga kita juga penting untuk terhindar dari potensi Tuli Akibat Bising, karena dengan merawat kebersihan telinga maka telinga kita dapat secara optimal bekerja tanpa terhalangi kotoran-kotorang telinga yang terlalu banyak jumlahnya dan bisa saja menyebabkan infeksi dan gangguang telinga lainnya.
Dalam merawat telinga sebenarnya tidak disarankan untuk menggunakan cotton bud apalagi sampai digunakan sampai bagian dalam telinga, informasi ini saya dapatkan sendiri dari dokter spesialis THT ketika saya melakukan Medical Check Up tiap tahunnya.
Jika perlu membersihkan telinga bagian dalam maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter spesialis THT untuk membersihkannya atau menggunakan obat khusus biasanya yang berbentuk cair dari dokter yang diteteskan ke telinga lalu dikeluarkan dan dibersihkan dengan tisu atau kain yang lembut
Ketiga adalah Segera Periksakan Diri ke Dokter Jika Mengalami Keluhan terhadap Pendengaran
Penting bagi kita jangan menganggap sepele masalah pendengaran terutama gejala-gejala Tuli Akibat Bising. Telat bertindak sangat mungkin kita menjadi tuli permanen.
Jika kita merasakan gejala-gejala seperti rasa tidak nyaman pada telinga, telinga sering berdenging, sulit memahami percakapan di tempat bising, kemampuan mendengar secara perlahan mulai berkurang, dan lain sebagainya, sebaiknya kita langsung memeriksakan diri kita ke dokter spesialis THT ataupun fasilitas kesehatan terdekat karena bisa jadi itu adalah gejala Tuli Akibat Bising.
Jangan sekali-kali sok tahu untuk mencoba mengorek-ngorek telinga sampai telinga bagian dalam apalagi secara kuat apalagi menggunakan alat-alat yang tidak higienis dan berbahaya, alih-alih sembuh justru telinga kita menjadi semakin parah.
Demikian ketiga cara yang dapat kita terapkan guna menjaga kualitas pendengaran kita dan terhindar dari potensi Tuli Akibat Bising, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi pengingat bagi kita bahwa pendengaran adalah sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa yang perlu kita jaga dan rawat.
Salam sehat selalu.