Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wacana Polisi Virtual: Berkah atau Ancaman bagi Pengkritik Pemerintah?

20 Februari 2021   07:28 Diperbarui: 20 Februari 2021   07:33 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Aristya Rahadian Krisabella via cnbcindonesia.com

Penting juga kepolisian membuat rasa keadilan dan perlakuan sama di depan hukum. Penertiban para pendengung yang terus berulang menciptakan kegaduhan dan bertindak semena-mena kepada masyarakat mutlak perlu dilakukan dan ditindaklanjuti secara adil, jangan justru sebaliknya nada kritik dari berbagai pihak kepada pemerintah justru dibungkam dan dikriminalisasi. Masyarakat sudah banyak yang melek akan literasi digital, mereka tidak mudah dibodoh-bodohi dengan alasan tameng UU ITE dan kepentingan negara.

Ya, pada akhirnya kepolisian harus benar-benar menjelaskan urgensi pembentukan unit polisi virtual ini agar tidak justru menjadi arena abuse of power lainnya dan membuang-buang anggaran negara. Perlu juga dibuat aturan yang jelas dan perlakuaan yang adil untuk berbagai pihak serta paling utama jikapun harus dibentuk nantinya orientasinya adalah melindungi masyarakat dari berbagai tindak kejahatan di dunia maya seperti penipuan, perisakan, pencurian data dan lain sebagainya bukan membungkam kritik kepada pemerintah ataupun penyelenggara negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun