Praktik ini ternyata tidak baru-baru saja ada di masyarakat Jepang, sejak zaman dahulu rumah-rumah di Jepang memang sudah dibuat dan dibangun dengan mempertimbangkan aspek ancaman gempa.
Keempat, Respon Pemerintah yang Kompak dan Tanggap
Siapa yang tidak mengenal Jepang dengan ketepatan waktunya serta kegigihan dan mentalnya yang sekuat baja. Hal ini juga ternyata tercermin dari para petugas dan penyelenggara negara di Negeri Sakura ini.
Pemerintah Jepang sudah memiliki protokol tetap (protap) dan juga prosedur yang baku dalam merespon bencana alam terutama gempa dan tsunami jika terjadi.Â
Mereka sangat paham bahwa Jepang adalah negara yang dikelilingi gunung berapi dengan potensi bencana yang sangat tinggi.
Lihat saja ketika gempa bumi dan tsunami terjadi pada 2011, pemerintah mereka berhasil menerjunkan para petugas terkait serta membangun tempat pengungsian dengan suplai logistik serta medis yang mencukupi meski di tengah kendala akses serta gempa susulan yang mengancam.
Pun ketika fasilitas nuklir di Fukushima mengalami kebocoran, pemerintah dengan sigap mengakomodir penduduk sekitar untuk segera mengungsi ke tempat aman yang telah disediakan oleh pemerintah.
Koordinasi pemerintah pusat, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya pun kerap menjadi sorotan, entah karena ego politis atau memang ketidaksiapan dari masing-masing pihak mereka lebih sering saling menyalahkan dan berselisih, sementara masyarakat sudah kepalang kecewa dengan tingkah laku mereka.
Terakhir adalah Media Massa Jepang yang Konsisten Menebar Nilai Optimisme