Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Biden Cabut Larangan ke AS untuk Negara Muslim Sampai Bergabung Kembali dengan WHO dan Perjanjian Iklim Paris

21 Januari 2021   09:21 Diperbarui: 21 Januari 2021   09:36 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joe Biden nampaknya tidak ingin berlama-lama untuk menghapus dan menganulir warisan kebijakan Trump yang dinilai rasis dan merugikan kepentingan Amerika Serikat dan dunia.

Setidaknya ada 17 executive orders yang ditandatangani dan berlaku efektif pada hari pertama Biden menjabat (20/01/21) sebagai Presiden Negeri Paman Sam tersebut.

Beberapa yang paling mencolok dari kebijakan baru Biden tersebut adalah sebagai berikut:

Warga AS yang Memprotes Kebijakan Larangan Warga Negara Muslim ke AS. Sumber: Associated Press
Warga AS yang Memprotes Kebijakan Larangan Warga Negara Muslim ke AS. Sumber: Associated Press
Imigrasi

Biden resmi mencabut larangan bagi warga negara lain yang ingin datang ke Amerika Serikat khususnya dari 7 negara mayoritas muslim yaitu Iran, Irak, Libya, Somalia, Suriah, Yaman dan Sudan.

Sejak dikeluarkan larangan ini banyak pihak yang menilai bahwa larangan ini terkesan rasis dan berdasarkan sentimen pribadi Trump terhadap beberapa negara muslim, meski dia sendiri berkilah terkait potensi bahaya dan masalah keamanan.

Selain itu juga Biden mencabut kebijakan pembangunan dinding pemisah di perbatasa Amerika Serikat khususnya di Meksiko yang menelan biaya miliaran dolar, bahkan Biden juga mencabut kebijakan Trum yang dengan semena-mena memisahkan orangtua dan anaknya karena alasan izin tinggal dan lain sebagainya. Dia juga sering tendensius untuk mengusir para imigran dari perbatasan Meksiko dan Amerika Serikat serta seluruh warga latin lainnya.

Banyak pihak juga memprotes kebijakan rasis Trump ini karena ini tentu tidak sejalan dengan fundamental Amerika Serikat yaitu American Dream yang merupakan negeri para imigran dan dibangun juga oleh para imigran yang harus lari dari negaranya karena konflik, ketiadaan pekerjaan, dan lain sebagainya.

Dr. Anthony S. Fauci. Sumber: Associated Press
Dr. Anthony S. Fauci. Sumber: Associated Press
Kesehatan

Biden resmi mengetatkan aturan tentang pemakaian masker dengan 100 days mask challenge termasuk juga himbauan untuk menjaga jarak dan mencuci tangan di seluruh lembaga pemerintahan federal Amerika Serikat yang sebelumnya tidak dianggap serius oleh Trump sehingga menghasilkan jutaan korban jiwa dan penanganan Covid-19 yang kacau balau.

Biden juga secara mengejutkan berbagai pihak dengan meminta dr. Anthony S. Fauci, tokoh terdepan dalam peperangan dengan Covid-19 di Amerika Serikat untuk memimpin para pemangku kepentingan Amerika Serikat untuk kembali bergabung dengan Lembaga Kesehatan Dunia, WHO, setelah sebelumnya Trump dengan sembrono menuduh WHO berpihak terhadap Tiongkok dan tidak kredibel dalam penanganan Covid-19.

Perjanjian Iklim Paris. Sumber: hijauku.com
Perjanjian Iklim Paris. Sumber: hijauku.com
Lingkungan

Biden yang terkenal akan pro isu lingkungan semasa kampanye menepati janjinya untuk menghapus warisan Trump yang hanya mementingkan aspek bisnis dan mengabaikan isu lingkungan. Pada hari pertamanya menjabat Biden langsung mencabut kebijakan Trump untuk keluar dari Perjanjian Perubahan Iklim Paris, dia memerintahkan pejabat terkait untuk kembali menyusun semua kebijakan dan aksi yang diperlukan untuk kembali dalam komitmen yang diklaim terbesar abad ini yaitu Perjanjian Perubahan Iklim Paris.

Tentu kita ingat bagaimana banyak negara di dunia yang merasa heran dan terkejut ketika Trump dengan mudahnya keluar dari Perjanjian Paris yang telah disepakati oleh hampir seluruh negara dunia untuk berkomitmen melakukan langkah-langkah strategis untuk memperlambat dan mengurangi perubahan iklim global.

Selain tiga topik itu Biden juga mengeluarkan executive order terkait ekonomi, etika dan isu-isu sosial lainnya.

Diberitakan Biden tidak ingin berleha-leha dan menikmati waktu transisinya sebagai Presiden Amerika Serikat bersama Wakilnya Kamala Harris, mereka ingin dengan segera tancap gas untuk berjuang dengan optimal untuk kepentingan warga Amerika Serikat.

Kita tentu berharap apa nyang mereka lakukan akan berdampak positif bagi Amerika Serikat dan dunia tentunya.

Selamat bertugas Pak Biden dan Bu Harris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun