Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wajib Dikunjungi! Tokyo Station yang Klasik Nan Menawan

6 Januari 2021   13:51 Diperbarui: 6 Januari 2021   13:56 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu untuk naik Shinkansen di Stasiun Tokyo. Sumber: dokumentasi pribadi

Jika berkunjung ke Tokyo sempatkan untuk singgah ataupun naik kereta ke Stasiun Tokyo (Tokyo Station), karena stasiun ini sungguh unik dan berkelas sangat berbeda dengan stasiun-stasiun kereta pada umumnya di Jepang.

Kami sekeluarga pada akhir 2019 lalu sempat berkunjung ke stasiun cantik ini.

Stasiun ini unik karena arsitekturnya yang bernuansa barat yang disusun dari bata-bata merah yang khas, sehingga kesan klasik dan mewahnya sangat terasa dan sangat instagrammable.

Stasiun ini didirikan lebih dari seratus tahun lalu yaitu pada tahun 1908. Bangunan ini diarsiteki oleh Tatsuno Kingo yang merupakan pelopor arsitektur Barat di Jepang.

Ketika masa perang dunia kedua, stasiun ini mengalami banyak kerusakan akibat diserang oleh sekutu barat. Atap gedung, tembok luar, dan lantai 3 mengalami kerusakan yang cuku parah rusak, namun pemerintah Jepang akhirnya melakukan restorasi besar-besaran dengan menelan dana triliunan rupiah dan rampung pada 2012 lalu. Restorasi ini berhasil mengembalikan kecantikan dan keanggunan gedung tersebut.

Menunggu untuk naik Shinkansen di Stasiun Tokyo. Sumber: dokumentasi pribadi
Menunggu untuk naik Shinkansen di Stasiun Tokyo. Sumber: dokumentasi pribadi
Stasiun Tokyo juga dikenal sebagai stasiun tersibuk di Jepang setidaknya ada lebih dari 3.000 kereta berbagai jenis yang hilir mudik setiap harinya mengangkut setidaknya 350.000 penumpang. Pada jam sibuk suasan stasiun sangat ramai bahkan tak ubahnya mirip jalur penyeberangan Shibuya yang terkenal itu.

Lokasi Stasiun Tokyo ini tidak terlalu jauh dari Tokyo Imperial Palace sekitar 20-30 menit berjalan kaki sehingga jika ada waktu luang bisa sekalian menyempatkan untuk berkunjung ke istana kediaman Kaisar Jepang yang masyur ini.

Musala di Stasiun Tokyo. JR East via Media Halal Jepang
Musala di Stasiun Tokyo. JR East via Media Halal Jepang
Hal yang istimewa di Stasiun Tokyo ini adalah sangat ramah para pengunjung muslim bahkan ada musala (prayer room). Tempatnya memang tidak luas dan cukup tersembunyi, namun cukup mudah jika dicari. Caranya adalah cari pintu Marunouchi North Exit atau gerbang pojok sebelah kiri jika dari depan stasiun atau sebelah kanan jika dari dalam stasiun lalu menuju kantor JR East Travel Service Center lalu silahkan tanya petugas atau cari tanda tulisan prayer room di dalamnya kantor tersebut. Musala ini menyediak mukena lengkap dengan sajadah serta tempat berwudhu. Disarankan untuk bergantian jika bersama dengan rombongan mengingat ukurannya yang kecil.

Di Stasiun Tokyo ini juga kita dapat menemukan beragam restoran yang menyediakan makanan halal ataupun ramah muslim seperti menu vegetarian, kita dapat mencari di google atau bertanya ke petugas di stasiun. Perlu usaha untuk berkeliling mencari lokasinya, namun jika kita teliti dan mengikuti petunjuk secara saksama maka lokasinya akan mudah ditemukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun