Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketiga Alasan Ini Buat Saya Tetap Ingin Jadi Warga Negara Indonesia

10 Oktober 2020   17:22 Diperbarui: 12 Oktober 2020   06:52 2236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi

Ramai di lini masa sindiran warganet yang meluapkan kekesalan dan kekecewaan dengan kondisi Indonesia saat ini pasca pengesahan RUU Cipta Kerja dengan ide untuk pindah ke luar negeri menjadi warga negara lain.

Ini adalah puncak ekspresi mereka ketika negara sudah dikelola dan diarahkan oleh golongan yang hanya memedulikan kaum elit semata melupakan amanahnya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat yang memilihnya.

Saya mengingat momen untuk ramai-ramai pindah warga negara ketika Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. 

Banyak masyarakat yang kecewa berat atas hasil pemilihan presiden Amerika Serikat ini melihat fakta bagaimana Trump yang memiliki rekam jejak yang kontroversial bisa terpilih menjadi presiden negara adikuasa.

Ternyata ini bukan hanya wacana melansir Republika ada sejumlah hampir 6.000 warga negara Amerika Serikat yang benar-benar mengganti kewarganegaraannya karena kecewa dengan Trump, yang terdekat mereka menyeberang menjadi warga negara Kanada. Lebih dari itu mereka bahkan memboyong keluarganya untuk tinggal di negara lain.

Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Di Indonesia sendiri gelombang influx orang-orang pindah keluar negeri pernah terjadi ketika krisis 1998, terutama mereka yang merupakan turunan warga Tionghoa. 

Mereka pindah karena alasan keamanan, karena ketika reformasi dan krisis moneter 1998 etnis Tionghoa menjadi sasaran membabi buta sebagian oknum yang memanfaatkan keadaan genting untuk menjarah, melakukan penganiayaan bahkan perkosaan kepada saudara-saudara kita keturunan Tionghoa.

Mereka banyak yang lari ke negara tetangga terutama Singapura bahkan banyak juga yang kembali ke tanah kelahiran leluhur mereka di Tiongkok. Banyak juga yang akhirnya enggan kembali ke Indonesia pasca reformasi mereka akhirnya menetap dan menjadi warga negara sana.

Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Ilustrasi. Sumber: dokumentasi pribadi
Terlepas dari itu semua saya pribadi tidak berkeinginan untuk melepas status warga negara Indonesia saya bagaimanapun keadaannya. Hidup dan insya Allah sampai mati saya jika Tuhan berkehendak maka akan berada di tanah air Indonesia.

Lalu apa alasan utama saya tetap memilih untuk memegang teguh status Warga Negara Indonesia saya bagaimanapun keadaaanya, berikut tiga alasan utamanya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun