Di lain sisi, banyak tantangan yang harus kita hadapi ketika memiliki empat musim semisal menyiapkan pendingin dan penghangat ruangan, memikirkan jenis makanan ketika musim berganti terkait juga aneka ragam tumbuhan yang mungkin tidak mudah bertahan dalam empat musim tersebut.
Saya merasakan betapa menderita dan repotnya ketika musim dingin dan sedang berada di luar negeri, tangan dan kaki saya sempat kering sampai berdarah akibat suhu yang ekstrem.Â
Berbeda di Indonesia meski musim hujan dan panas relatif dapat diantisipasi dengan payung dan perlengakapan sederhana ataupun obat-obatan sederhana seperti minyak kayu putih, tolak angin, tabir surya dan lain sebagainya.
Dengan kekayaan biodiversitas yang sangat beragam serta dilalui garis khatulistiwa dengan paparan matahari yang terus menerus sepanjang tahun menjadikan tanah di sebagian besar daerah Indonesia sangat subur, istilahnya kita tancapkan saja dahan maka dia akan tumbuh dengan sendirinya.
Saya meyakini masih banyak hal yang yang membuat saya cinta dengan Indonesia namun setidaknya tiga alasan tadi sudah cukup untuk membuat saya mempertahankan status saya sebagai Warga Negara Indonesia.
Berpindah kewarganegaraan hanya karena permasalahan politik dan kekecewaan dengan pemerintah saya pikir bukanlah keputusan yang bijak meski saya paham kejadian seperti tahun 1998 ataupun faktor-faktor personal seperti pernikahan dan lain sebagainya bisa menjadi alasan lainnya untuk berganti kewarganegaraan.Â
Mestinya kita dapat menjadi bagian solusi dan mengusahakan perubahan di dalamnya bukan meninggalkannya.
Tetapi saya yakin siapapun mereka yang pernah tinggal dan menjadi warga negara Indonesia akan selalu rindu akan suasana kampung halaman di Indonesia. Orang-orang dengan beragama karakter dan budayanya, makanannya, cuacanya, dan unsur-unsur kehidupan di dalamnya.
Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai