Bagi yang selama ini memutuskan untuk menjadi golongan putih entah karena merasa suaranya tak berharga ataupun muak dengan keadaan seharusnya peran kalian sungguh menentukan ketika pemilu kembali dilangsungkan.
Tidak memilih juga sama dengan membiarkan keadaan dan itu sama juga dengan memuluskan mereka yang punya "agenda" untuk berkuasa.
Di lain sisi, bagi para pemilih yang asal-asalan memilih calon legislatif dan eksekutif hanya berdasarkan tampang, gelar apalagi popularitas harus kembali berpikir ulang karena sejatinya itu semua tidak menjamin kecakapan dan keberpihakan mereka terhadap kepentingan rakyat.
Bayangkan jika golongan putih serta pemilih asal-asalan ini ada dalam jumlah yang besar dan terus diulang maka hasil pemilu layaknya seperti bualan, minim kualitas minim partisipasi serta juga legitimasi.
Itulah pentingan untuk secara aktif melihat rekam jejak, mencari informasi yang sesuai melalui berbagai media dan saluran serta juga melakukan studi kecil-kecilan untuk menentukan pilihan kita.
Merepotkan? Bisa jadi demikian apalagi jika pilihan sangat banyak tetapi itulah kehidupan berdemokrasi harus siap untuk menyiapkan solusi atas risiko yang akan kita jalani.
Satu lagi adalah kita harus ingat dan catat siapa-siapa saja anggota DPR dan juga bagian pemerintah yang menjadi aktor pendukung RUU Cipta Kerja kali ini, karena bisa jadi akan menjadi referensi kita dalam memilihi dalam pemilu mendatang.
Akhirnya jika kita tidak ingin melihat para penguasa di senayan dan istana kembali hadir untuk mengkhiantai amanah rakyat, maka semakin pintar dan bijaklah kita dalam memilih calon di pemilu selanjutnya.
Sudah cukup kita dikhianati, sudah cukup kita dikibuli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H