Staycation bisa menjadi alternatif berwisata selama Adapatasi Kebiasaan Baru ini karena kegiatan kita hanya berada di suatu area tertentu saja yang minim interaksi dengan dunia luar. Selain itu juga hotel, resort atau tempat penginapan lainnya juga banyak yang sudah menerapkan standar kesehatan dan higienitas yang ketat guna menekan potensi penularan Covid-19 bahkan lalu lalang pengunjung dan barang pun diseleksi dengan standar kesehatan yang berlaku.
Namun ingat sebagai calon pengunjung juga tetap harus menyeleksi secara tepat tujuan staycation kita. Beberapa informasi seperti berada di zona hijau atau tidaknya tempat tersebut, prosedur dan kebijakan standar kesehatan yang diterapkan selama berada di lingkungan tempat menginap, serta fasilitas hiburan dan kesehatan penunjang.
Mengunjungi Taman Suaka Margasatwa, Danau, Gunung dan berbagai wisata alam terbuka lainnya dapat menjadi alternatif lain bagi kita selama periode AKB ini. Namun, pemilihan objek wisata tetap harus mempertimbangkan kepadatan pengunjung, standar protokol kesehatan yang diterapkan, dan hal-hal lain terkait penjaminan pihak pengelola terhadap kesehatan pengunjung.
Alternatif liburan ini dapat dipilih karena dilakukan di luar ruangan yang memiliki sirkulasi serta minim risiko penularan Covid-19. Di sisi lain, wisata alam terbuka sangat membantu kita untuk menghilangkan penat karena lama berdiam diri di dalam rumah selama pandemi terjadi. Wisata ini juga cocok dilakukan bersama anggota keluarga lainnya.
Namun, ingat harus tetap berhati-hati juga jika menggunakan fasilitas umum yang ada di tempat wisata seperti restoran, toilet, dan lain sebagainya yang memiliki risiko paparan virus Covid-19. Usahakan jika hanya berkunjung sebentar untuk membawa makanan dan alat makan sendiri.Â
Ketika terpaksa harus menggunakan toilet misalnya jangan lupa menyemprotkan disinfektan di gagang pintu serta menggunakan alat kebersihan pribadi. Menjaga jarak dengan pengunjung lain dan mengenakan masker dan face shield jika diperlukan.
Kebun binatang, taman publik atau objek wisata yang cenderung padat pengunjung atau semi tertutup  tidak termasuk dalam pemilihan ini karena potensi penularan virus akan menjadi tinggi.
Bagi yang masih berada di zona merah ataupun memiliki penyakit bawaan serta risiko penularan bahkan yang ternyata divonis positif dan melakukan karantina mandiri ataupun fasilitas kesehatan terkait masih dapat berkunjung dan melihat berbagai objek di tempat wisata tersebut secara virtual.
Semasa pandemi ini banyak objek wisata yang menyediakan virtual tour secara gratis bahkan bagi para pengunjung setianya yang ingin merasakan sensasi berkunjung ke tempat wisata tersebut, namun tidak dapat hadir secara fisik ataupun tempat wisata masih ditutup dan dibatasi karena kebijakan pemerintah. Lebih penting adalah risiko penularan Covid-19 jika melakukan virtual tour adalah NOL karena kita tidak hadir secara fisik ke tempat tersebut.