Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Plesir ke Desa Unik Suku Bajo di Tilamuta, Boalemo, Gorontalo

19 Juli 2020   09:15 Diperbarui: 19 Juli 2020   09:12 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di perbukitan Desa Bajo, Tilamuta, Boalemo, Gorontalo. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Siapa yang tidak mengenal Pulo Cinta, resort yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan banyak orang dengan cottage dan pemandangannya yang mirip dengan Maldives. Tak ayal Pulo Cinta membuat banyak orang juga tertarik untuk berkunjung ke Provinsi Gorontalo di Pulau Sulawesi itu.

Namun jika kita berkeliling di daerah Gorontalo sendiri ada banyak tempat wisata menarik dan unik yang patut masuk dalam daftar kunjungan Anda selain Pulo Cinta, salah satunya adalah Perkampungan Suku Bajo di Desa Bajo, Tilamuta, Boalemo, Gorontalo

Setelah melakukan riset kecil-kecilan dan mencari informasi tentang Desa Bajo ini saya bersama istri memutuskan untuk mengunjungi Desa Bajo ini beberapa tahun lalu bersamaan juga dengan masa liburan kami ke Pulo Cinta Resort.

Posisi Desa Bajo di Tilamuta ini sebenarnya tidak terlalu jauh dengan bibir pantai Pulo Cinta Resort, namun medan dan akses jalan yang belum terlalu baik sehingga dibutuhkan waktu ekstra untuk mencapai Desa ini.

Sambutan hangat dari warga Suku Bajo, Tilamuta, Boalemo, Gorontalo. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sambutan hangat dari warga Suku Bajo, Tilamuta, Boalemo, Gorontalo. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Desa Bajo ini sendiri adalah desa yang dihuni sebagian besar oleh Suku Bajo yang terkenal akan kepiawaiannya di laut dan bermukim di atas laut.Namun, agak berbeda dengan perkampungan Suku Bajo lainnya, khusus di desa ini para warga keturunan Suku Bajo banyak yang tinggal tidak sepenuhnya di atas laut mereka sudah mulai berdaptasi dengan kehidupan darat dan banyak berinteraksi dengan kehidupan di darat

Di desa ini bentuk rumah penduduknya adalah panggung-panggung dengan berbahan kayu dan berdiri kokoh di pinggiran laut bukan agak tengah laut seperti Suku Bajo pada umumnya. Antara satu rumah dan lainnya dihubungkan dengan jembatan kayu dan semen yang menjorok ke pinggir laut dengan bentuk seperti huruf U.

Berfoto bersama anak-anak Desa Bajo, Tilamuta. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Berfoto bersama anak-anak Desa Bajo, Tilamuta. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Banyak hal unik yang dapat kita temukan di desa ini. Di antaranya adalah kita dapat berinteraksi langsung dan mengamati cara hidup Suku Bajo yang unik dan sangat bergantung dari laut. 

Mereka memiliki ciri fisik unik dengan rambut agak pirang, kulit gelap, dan konon memiliki kapasitas paru-paru lebih besar dibanding masyarakat kita pada umumnya karena sudah beradaptasi sedari kecil dengan kemampuan menyelam dan berenang di atas rata-rata.

Sewaktu ke sini kami juga menyempatkan untuk berinteraksi dan bermain dengan anak-anak Suku Bajo dengan memberikan sejumlah penganan dan alat tulis. Alhamdulillah mereka sangat senang dan gembira menyambut kami begitupun para orangtuanya

Salah satu sudut Desa Bajo, Tilamuta, Boalemo, Gorontalo. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Salah satu sudut Desa Bajo, Tilamuta, Boalemo, Gorontalo. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Di kampung ini juga banyak tempat instagrammable yang patut untuk diabadaikan dari perbukitaan sebelum masuk ke Desa Suku Bajo yang cantik dengan latar laut dan perkampungan Suku Bajo.

Lalu gugusan rumah-rumah panggung di pinggir laut yang berbaris cantik dengan kapal-kapal nelayan, jembatan penghubung antar rumah yang antik berlatar lautan yang cantik, interaksi dan aktivitas para warga serta anak-anak yang berlarian dan meloncat terjun ke laut pun pun sangat otentik dan cantik jika diabadikan. 

Di sore hari konon pemandangan akan semakin cantik karena akan dihiasi oleh sunset yang berwarna jingga kemerahan. Sayang kmai tidak sampai sore di sana karena harus pergi ke lokasi wisata lainnya.

Secara pribadi saya berpikir tempat ini memiliki potensi wisata yang luar biasa bagus seandainya dikelola lebih rapi dan terintegrasi. Rumah-rumah warga dapat dipugar dengan cat warna warni, jembatan sekaligus jalan yang terbuat dari kayunya dihiasi dengan berbagai ornamen tradisional dengan lampu jalanan yang meriah.

Acara kebudayaan dilakukan secara rutin, serta sentra kerajinan tangan didirikan, restoran/rumah makan dengan citarasa lokal ddisokong pengelolaanya, masyarakatnya dilatih dan diberi edukasi yang mumpuni serta paling penting akses jalan menuju ke tempat ini perlu diperbaiki agar mudah dicapai oleh para pelancong.

Semoga di masa mendatang para pemangku kepentingan dapat lebih memperhatikan aspek-aspek di atas dan menjadikan Desa Bajo ini lebih dikenal dan dapat membawa keuntungan ekonomis bagi masyarakatnya.

Ah saya benar-benar rindu untuk balik ke Desa Bajo di Boalemo ini. Semoga bias kembali di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun