Setidaknya sudah tiga bulan kita diminta untuk tinggal di rumah selama pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Belum lagi pemerintah sudah mengeluarkan berbagai larangan dan pembatasan dari aktivitas kita dan yang terakhir adalah melarang mudik ke kampung halaman.
Selama periode itu juga banyak dari kita yang sudah mengalami cabin fever. Rasa sedih, gelisah, jam tidur yang semakin berantakan serta bentuk kecemasan lainnya melanda.Â
Guna menanggulangi hal tersebut banyak hal yang banyak dilakukan orang-orang seperti bercocok tanam, berolahraga ringan, menulis dan lain sebagainya. Bahkan tidak jarang sebagian dari mereka menjadikannya sebagai hobi baru mereka. Â
Hobi-hobi baru ini disadari atau tidak menjadi semacam cara bagi diri kita untuk lebih mengoptimalkan dan mengeksplorai potensi terpendam yang mungkin saja tidak kita sadari sama sekali sekaligus juga sebagai terapi bagi diri kita sendiri. Contohnya baru baru ini saya yang memilih untuk memulai mencoba melukis di kanvas menggunakan cat akrilik.
Diawali dengan rasa penasaran saya melihat salah satu unggahan dari Andien, salah satu penyanyi pop-jazz terkenal Indonesia yang mengunggah hasil lukisan akrilik-nya di Instagram.Â
Tulisannya di unggahan Instagram-nya yang menuliskan bahwa selama ini dia tidak meyakini bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk melukis karena berkeyakinan bahwa dirinya tidak memiliki bakat sama sekali untuk hal tersebut. Namun, semua itu mulai berubah ketika dia mencoba mencari aktivitas yang bermanfaat selama berdiam di rumah selama pandemic COVID-19.Â
Andien memilih untuk membeli peralatan dan perlengkapan melukis di salah satu startup bisnis baru yang berfokus pada penyediaan perlengkapan lukis akrilik dan penyelenggaraan bimbingan untuk pribadi, komunitas ataupun acara khusus untuk melukis khususnya yang menggunakan cat akrilik yaitu Bartega.
Unggahan Andien itu sukses membuat saya penasaran untuk melakukan hal yang sama. Setelah melihat postingan Instagram @bartega.studio serta video bimbingan melukis mereka di YouTube, saya pun memutuskan untuk membeli perlengkapan lukis saya di Bartega.Â
Meski harganya cukup mahal dengan kisaran harga sekitar 500 ribu rupiah untuk satu set perlengkapan dasar seperti 5 botol cat akrilik warna dasar ukuran besar, 1 buah kanvas, 1 buah palet, satu set kuas lukis, serta satu apron khusus lukis, saya tetap memutuskan untuk membeli perlengkapan lukis tersebut.Â
Selain itu juga saya memesan easel serta tambahan cat lukis sebagai cadangan dari tempat belanja daring. Semua perlengkapan ini dapat digunakan sampai berkali-kali hingga kisaran sampai 10 lukisan.
Beberapa hari setelah pemesanan akhirnya semua paket perlengkapan lukis saya sampai. Awalnya saya masih agak ragu dengan kemampuan saya untuk mulai melukis akrilik karena saya bukanlah seorang yang memiliki bakat melukis atau menggambar dengan baik, berbeda dengan adik saya yang pernah sampai juara menggambar tingkat Provinsi Sumatera Selatan sewaktu kecil.Â
Namun, dengan berbekal melihat cara melukis dari kanal YouTube Bartega serta melihat berbagai unggahan para pelukis amatir di Instagram, saya pun akhirnya memberanikan untuk memulai melukis.
Pelajaran yang pertama saya pelajari adalah teknik membuat warna. Di dalam karya Starry Night Van Gogh ada tiga warna dasar yaitu hitam, biru muda dan biru tua. Untuk biru muda adalah campuran cat warna biru dicampur dengan warna putih sedangkan biru tua sedikit dicampur dengan warna hitam.Â
Lalu setelah itu dilanjutkan dengan membuat lekukan panjang khas Van Gogh, bintang, awan, rumah, pohon dan detail lainnya. Kombinasi warna pun semakin semarak dengan adanya putih untuk menghidupkan detail serta kuning untuk menyemarakkan lukisan. Hitam sebagai outline untuk beberapa detail mempertegas bentuk serta dimensi-nya terutama untuk rumah dan api.Â
Sekitar hampir dua jam saya mengerjakan lukisan ini dan hasilnya lumayan untuk ukuran amatir yang baru pertama melukis akrilik.
Selama melukis saya merasakan bahwa saya bisa semakin fokus dengan detail yang saya buat serta mengasah kreativitas saya untuk menyatupadukan warna agar sesuai komposisinya.Â
Selain itu dibutuhkan kesabaran agar lukisan terkesan hidup dengan bubuhan warna dan detail yang menghidupkan. Meski berbekal panduan YouTube saya pikir kreativitas dan potensi kita akan semakin terasah karena diperlukan juga analisis serta ukuran yang tepat dan indah untuk menyinkronkan semuanya hingga mendapatkan sebuah lukisan yang menarik.
Setelah Starry Night dari Van Gogh, keesokan harinya saya mulai mencoba jenis lukisan lainnya yang lebih berwarna dan cerah dengan memilih Summer Solistice dengan gaya lukis Bob Ross.Â
Tantangan di Summer Solistice adalah gradasi warna serta pembuatan warna-warna baru hasil kombinasi warna-warna dasar seperti perpaduan putih dan merah menjadi merah muda, atau juga biru dan kuning serta sedikit hitam untuk hijau tua atau dicampur putih untuk menjadi warna zaitun.Â
Warna ungu kombinasi dari biru merah, putih dan sedikit hitam juga cukup sulit diracik mengingat jika komposisi tidak tepat warna akan menjadi warna lain yang tidak kita harapkan.
Untuk Summer Solistice saya melakukannya menjadi dua tahap tidak sekaligus diselesaikan karena banyak detail dan warna yang harus dibuat. Tips dari saya adalah untuk jangan menyerah mencoba membuat contoh kombinasi warna yang diperlukan.Â
Jangan takut juga untuk salah dalam melukis, karena lukisan masih bisa kita koreksi dengan menumpuk warna yang kita harapkan nantinya atau menambahkan detail tertentu untuk menghidupkan suasana.
Selama melukis saya menemukan hal yang baru dari diri saya yang selama ini tidak saya sentuh atau eksplorasi, padahal jika terus dilatih dan dioptimalkan dapat menjadi hobi baru bagi saya yang sekaligus juga dapat menjadi stress release serta terapi pribadi bagi saya.
Kemampuan mengombinasikan berbagai warna, kesabaran untuk membuat detail, serta analisis terhadap komposisi serta dimensi dalam lukisan saya pikir efektif untuk mengasah potensi diri saya serta juga mengelola emosi diri saya pribadi untuk sabar dan telaten dalam melukis
Jika melukis dengan cat akrilik ini berhasil dengan diri saya, saya pikir juga bisa bermanfaat dan diterapkan untuk orang lain selama kita berada di rumah.Â
Paling penting adalah jangan takut untuk memulai hal yang baru karena kita tidak tahu potensi apa saja dalam diri kita yang belum tereksplorasi optimal sebelumnya.
Ya salah satu hikmah kita di rumah saja adalah kita dapat menemukan hobi-hobi baru yang berguna untuk mengasah kemampuan yang tersembunyi dalam diri kita sekaligus menjadi terapi diri. Salah satu hobi baru tersebut mungkin saja adalah melukis.
Selamat melukis!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H