Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sajian Cerdas Daging Kurban Bintang 5 ala Anies

13 Agustus 2019   09:14 Diperbarui: 13 Agustus 2019   11:06 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @aniesbaswedan

Idul Adha kali ini terasa berbeda di DKI Jakarta. Pasalnya pada Idul Adha 2019 ini Pemerintah DKI Provinsi Jakarta bekerjasama dengan Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT), beberapa Chef Hotel terkenal, beberapa hotel bintang lima di DKI Jakarta, Rumah Zakat, APKEPI, Baznas Baziz Provinsi DKI Jakarta  serta didukung oleh PKK dan Korpri Pemprov DKI Jakarta mengolah dan membagikan daging kurban menjadi sajian makanan sekelas hotel bintang lima dan dikemas alam bentuk kaleng siap saji dengan jangka waktu kadaluarsa yang cukup lama.

Inovasi ini adalah bentuk kerja cerdas lainnya dari sosok Anies Baswedan bersama jajarannya untuk menghadirkan kesetaraan dan keadilan di wilayah yang dia ampu. 

Dalam keterangannya Anies menyatakan bahwa inovasi ini dihadirkan agar rakyat yang berada pada ekonomi sosial rendah untuk dapat merasakan makanan kelas hotel bintang lima, bukan hanya menerima daging kurban dan diolah seadanya.

Ditambahkan juga dengan bentuk makanan siap saja dan kemasan kaleng, diharapkan para penerima daging kurban yang kurang mampu tidak perlu pusing lagi memikirkan tempat penyimpanan dagingnya, bumbu-bumbu masakan, minyak goreng, serta biaya lainnya untuk mengolah daging tersebut. Mereka dapat langsung menikmati hidangan sekelas hotel bintang lima tersebut bersama keluarganya.

Selain itu juga, Anies bersama jajarannya menjamin bahwa penyaluran daging olahan tersebut akan disalurkan secara merata dan tepat sasaran. 

Paket-paket tersebut rencananya akan diprioritaskan untuk dibagikan kepada semiblan kelurahan di seluruh DKI Jakarta, beberapa RW di Kepulauan Seribu, termasuk juga yayayan, masjid, dan panti asuhan di wilayah DKI Jakarta.

Dari uraian diatas, kita dapat mengetahui bahwa Anies dan jajarannya benar-benar memiliki orientasi kepada pelayanan masyarakat. Mereka sangat mengetahui apa masyarakat ekonomi lemah butuhkan yaitu kemampuan mengolah daging dengan kualitas jempolan bukan hanya daging mentah yang kerap kali mereka pun bingung untuk menyimpan dan mengolahnya.

Kemampuan kepemimpian seperti tadi tentu tidak banyak dimiliki oleh pemimpin negeri kita saat ini. Keterampilan untuk "mendengar" kebutuhan masyarakatnya, bukan hanya tampil dan pidato di depan publik adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang dicintai masyarakatnya.

Anies dan jajarannya terlihat memiliki perencanaan dan eksekusi yang matang. Hal ini terlihat dari banyaknya pihak yang mendukung kegiatan tersebut serta eksekusinya yang lancar tanpa rintangan yang berarti. 

Mengumpulkan dukungan dari berbagai kalangan serta memfasilitasi untuk memberi ruang bagi banyak pihak termasuk para relawan dari berbagai elemen tentu bukan kerja sehari atau dua hari. 

Terbayang rumitnya mengumpulkan data dan mengecek kualitas kurban di seluruh DKI Jakarta, belum lagi lokasi dan pengaturan pemotongan pengolahan dan pengemasan serta penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan. Ini jauh lebih rumit dibandingkan dari sekedar kurban biasa pada tahun-tahun sebelumnya. 

Selan itu juga, nilai plus lainnya adalah program ini minim pendanaan dari APBD DKI Jakarta. Karena, banyak sumber pendanaan yang berasal dari sponsorship serta peran serta masyarakat.

Di sisi lain, Anies nampaknya memikirkan kerjasama antar-elemen yang membantu terwujudnya program pengolahan daging kurban. 

Karena, dengan adanya program ini berbagai macam elemen organisasi dan masyarakat umum dapat berkolaborasi dengan semangat yang sama yaitu untuk berbagi. 

Hal ini pada akhirnya akan membuat silaturahmi serta keterikatan antar pemangku kepentingan akan semakin erat terjalin dalam misi-misi sosial kemanusiaan lainnya.

Kolaborasi seperti tadi sebenarnya bukanlah hal yang baru bagi Anies yang merupakan pendiri dan penggagas Indonesia Mengajar, sebuah gerakan sekaligus organisasi yang merekrut, melatih, mengelola dan mengirim para generasi muda terpilih Indonesia yang merupakan lulusan-lulusan terbaik kampus terkemuka di Indonesia bahkan dunia untuk menjadi pengajar berkualitas di seluruh wilayah terpencil di Indonesia sejak 2009.

Untuk inovasi pengolahan daging kurban ini di DKI Jakarta patut kita berikan kredit tersendiri bagi Anies dan jajarannya. Mereka telah mampu memberikan inspirasi dan terobosan bagi pengolahan daging kurban kali secara efektif dan efisien serta memberi dampak bagi masyarakat. 

Semoga inovasi ini akan terus meningkat di tahun mendatang dengan dampak yang lebih besar serta dukungan yang lebih luas dan semoga juga banyak daerah-daerah lain yang dapat mencontoh DKI Jakarta dalam pengelolaan kurbannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun