Berapa banyak dari kita yang cukup mengenal tetangga kompleks ataupun satu RT dan RW kita? Berapa banyak dari kita yang lingkungan sekitarnya kerap mengadakan acara bersama untuk mempererat tali silaturahmi? Apakah tetangga kita memiliki jiwa kebersamaan dan gotong royong untuk saling menjaga dan membantu tetangga lainnya?
Di kota metropolitan yang memiliki ritme kerja dan mobilitas yang tinggi, jiwa kebersamaan dan gotong royong sesama warga semakin hari semakin langka kita temui. Sehingga friksi dan konflik antar-tetangga sering terjadi, padahal peranan tetangga yang dapat dianggap sebagai keluarga terdekat kita meski tidak memiliki hubungan darah lagsung adalah sangat penting keberadaannya. Karena mereka adalah orang-orang pertama yang paling mengenal kondisi dan lingkungan sekitar rumah kita. Bahkan mereka juga yang akan menjadi orang pertama yang dapat kita hubungi ketika ada hal mendesak/emergency terjadi.
Faktanya kerap kita temu di linimasa bahwa banyak tetangga yang berkonflik bahkan sampai ke meja hijau hanya karena masalah sepele semisal dedaunan pohon milik tetangga yang mengotori halaman kita, akses jalan yang ditutup oleh tetangga, kendaraan yang diparkir sembarangan menghalangi akses warga lainnya, dan lain sebagainya.
Saya sangat beruntung karena memiliki tetangga dan lingkungan kompleks yang kondusif dengan jiwa gotong royong dan kebersamaan yang tinggi. Banyak kegiatan yang sering kami lakukan secara bersama meski banyak dari kami memiliki pekerjaan di luar kota serta usaha yang tersebar di berbagai lokasi. Salah satunya yaitu budaya makan-makan bersama di kompleks kami untuk mempererat silaturahmi antar-warga yang dilakukan di Taman Surga (Tamsur) kami menyebutnya.
Pada momen-momen tertentu semisal munggahan sebelum puasa, halal bi halal, 17-an, dan lain sebagainya setiap rumah atau keluarga diminta berkontribusi untuk membuat makanan atau minuman untuk dibawa pada hari yang sudah disepakati. Untuk menghindari kesamaan menu makanan atau minuman Ibu-ibu berkoordinasi di grupnya.
Pada hari H, Bapak-bapak bahu membahu menyusun logistik acara semisal meja dan alas tempat duduk di Taman Surga sembari juga membawakan makanan dan minuman yang sudah disiapkan oleh Ibu-ibu. Bagian anak-anak adalah berkumpul dan bermain bersama, terutama bagi anak-anak yang seumuran dan generasinya sama.
Kualitas diatas kuantitas nampaknya sangat penting dalam menguatkan rasa persaudaraan di antara penghuni kompleks/RT/RW. Tidak perlu terlalu sering, namun cukup dengan acara yang melibatkan peran seluruhnya yang berkesan dan sederhana tentu sangat efektif memperkuat hubungan antar-tetangga. Dengan begitu semua orang merasa berperan dalam menumbuhkan rasa persaudaraan antar-tetangga.
Selamat berkumpul bersama para tetangga.
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Jibril terus menerus berwasiat kepadaku untuk berbuat baik terhadap tetangga, sampai-sampai aku mengira dia akan menjadikannya sebagai ahli waris". [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (6014) dan Muslim (2624). Dikeluarkan pula oleh Al-Bukhari (6015) dan Muslim (2625) dari Ibnu Umar dengan sanad Shahih]
.
Dari Abdullah bin 'Amr berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : Sebaik-baik teman di sisi Allah adalah orang yang paling baik diantara mereka terhadap temannya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah orang yang paling baik di antara mereka terhadap tetangganya"[Dikeluarkan oleh Tirmidzi (1944), Ahmad (2/167), Darimi (2/215) dan Hakim (1/164) dengan sanad shahih]
.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu berkata : Kekasihku Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku. "Artinya : Wahai Abu Dzar ! Jika kamu masak sayur, maka perbanyaklah kuahnya dan perhatikanlah tetanggamu". [Diriwayatkan oleh Muslim (2625) (142).]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H