Mohon tunggu...
Adrian Adam Indrabayu
Adrian Adam Indrabayu Mohon Tunggu... Lainnya - Electrical Engineering Student

Renewable Energy Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Nature

Apakah Panel Surya di Rumah Anda Sudah Sesuai?

25 Februari 2022   14:45 Diperbarui: 25 Februari 2022   14:47 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akselerasi energi merupakan suatu program yang digagas oleh pemerintah untuk mempercepat pencapaian target bauran EBT 23% pada 2025. Salah satu upaya yang termasuk ke dalam program tersebut adalah dengan menerapkan Peraturan Menteri ESDM No. 26/2021 tentang PLTS atap. Hingga Desember 2021, tercatat bahwa PLTS atap dengan kapasitas 48,79 MWp sudah berhasil dipasang. Angka ini setara 6 kali lebih tinggi daripada dua tahun sebelumnya. Grafik kenaikan yang signifikan ini menunjukkan bahwa tren pemasangan PLTS atap semakin populer di banyak sektor, mulai dari pemerintahan, industri, hingga rumah tangga.

Namun, jika kita menengok sedikit ke belakang tentang sejauh mana persiapan pemasangan PLTS atap dilihat dari aspek teknisnya, tentu diperlukan analisis mendalam dahulu untuk memaksimalkan hasilnya. Terdapat banyak poin yang menjadi pertimbangan dalam memasang PLTS atap. Sekarang, kita akan melirik faktor-faktor yang dinilai berpengaruh besar terhadap efisiensi panel surya.

1. Iradiasi Matahari

Sudah menjadi rahasia umum apabila panel surya bekerja dengan mengandalkan sinar matahari yang mengenai permukaannya. Semakin tinggi intensitas iradiasinya, maka semakin tinggi pula daya listrik yang dihasilkan oleh panel. Keadaan cuaca di sekitar sangat memainkan peran dalam menentukan daya yang dihasilkan. Selain itu, perbedaan jam saja dapat menyebabkan perbedaan iradiasi terhadap panel surya. Misalnya, iradiasi pada pagi dan sore hari cenderung lebih rendah daripada iradiasi pada siang hari. Akibatnya, daya listrik yang dihasilkan tiap waktunya juga tidaklah sama. 

2. Bayangan

Daya listrik yang dihasilkan oleh panel surya akan maksimal apabila iradiasi matahari mengenai panel seutuhnya. Oleh karena itu, apabila terdapat bayangan (shading) yang menutupi sebagian atau bahkan seluruh permukaan panel, maka daya listrik yang dihasilkan menjadi tidak maksimal. Sebagai perbandingan, sekumpulan panel surya dengan luasan masing-masing 2x1 meter persegi berkapasitas 10 kW akan berkurang dayanya hingga 50% jika kurang dari 10% luasannya tertutup bayangan. Semakin luas daerah yang tertutup bayangan, misalnya 25% luas panel, maka daya yang dihasilkan berkurang hingga lebih dari 50%. 

Sehingga, dalam merencanakan pemasangan PLTS atap, perlu dilakukan kajian terlebih dahulu terhadap objek di sekitar panel yang berpotensi menghalangi iradiasi matahari.

3. Kotoran pada Permukaan

Sebagai objek yang diletakkan pada ruang terbuka, panel surya berpotensi menjadi kotor akibat debu atau pengotor lain yang menempel. Faktanya, keberadaan objek asing ini dapat menjadi penghalang datangnya iradiasi matahari ke permukaan panel. Semakin tebal debu/pengotor yang menempel, maka semakin rendah daya yang dihasilkan oleh panel surya. Sama seperti faktor shading sebelumnya, kehadiran debu yang menempel ini bisa menurunkan daya keluaran hingga 50%.

Ini menjadi alasan mengapa panel surya umumnya dipasang dengan sudut kemiringan tertentu untuk membuat debu secara otomatis jatuh. Selain itu, diperlukan juga pembersihan dan perawatan secara berkala guna memastikan daya yang dihasilkan tetap bisa optimal.

4. Temperatur

Pada dasarnya, panel surya dapat bekerja secara optimal pada temperatur 25 derajat Celsius. Dalam hal ini, temperatur pada panel surya juga memberikan pengaruh terhadap daya listrik yang dihasilkan. Semakin tinggi temperatur yang ada pada panel surya, maka semakin rendah daya dan efisiensi yang dihasilkan oleh panel surya. Ada banyak faktor yang memengaruhi tingginya temperatur panel, salah satunya adalah keadaan cuaca di sekitar panel. Karena cuaca menjadi faktor yang tidak dapat dihindari, maka dari itu biasanya dipasang suatu kipas atau pendingin lain untuk membantu menurunkan temperatur panel surya. 

Setelah mengetahui faktor-faktor di atas, maka dalam melakukan pemasangan PLTS atap memerlukan banyak pertimbangan dari berbagai aspek. Karena akan menjadi percuma apabila PLTS atap tersebut dipasang namun tidak dijalankan bersamaan dengan perawatan yang tepat. Melalui pemahaman yang lebih benar tentang PLTS, kita bisa mengambil peran yang memberikan dampak besar terhadap kemajuan sektor EBT di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun