Demostrasi Mahasiswa dan Aspirasi Rakyat
Respon atas narasi-narasi perpanjangan masa jabatan Presiden timbul dari berbagai kalangan, terutama Mahasiswa. Mahasiswa dari 18 Universitas di Indonesia menggelar aksi demonstrasi di Jakarta. Subtansi dari aksi ini adalah penolakan yang non kompromi terhadap isu-isu dan potensi-potensi akan perpanjangan masa jabatan Presiden dan penundaan pemilu.
Walupun pada hari Minggu kemarin (10/4), Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk menyampaikan kepada masyarakat bahawa pemilu akan tetp dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Yang menurut saya respon tersebut amat terlamabat disaat hari ini (11/4) Mahasiswa tergabung dalam aksi demosntrasi untuk menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Saya heran, apa sebenarnya yang melatari Presiden Jokowi seakan-akan ragu dalam beberapa hari belakang ini disaat isu begitu panas di permukaan, tapi tidak segera memberikan pernyataan yang tegas, lugas dan pasti tentang penolakannya terhadap narasi-narasi yang ada. Apakah mungkin sebenarnya Jokowi juga memiliki keinginan untuk memperpanjang jabatannya?
Tidak menutup kemungkinan. Tapi yang disayangkan adalah, mengapa pernyataan menolaknya baru disampaikan ke publik tepat sehali sebelum demonstrasi Mahasiswa terjadi.
Demonstrasi yang semula akan dilaksanakan di Istana Merdeka ke depan Kompleks Gedung DPR/MPR di Senayan Jakarta. Hal ini dikonfirmasi oleh Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yisfrizal sebagimana dilansir dari Antara. Kaharudin selaku Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengatakan bahwa aksi yang akan dilakukan pada Senin 11 April ini merupakan gelombang pertama Gerakan mahasiswa.
Ada enam tuntutan utama dari para Mahasiswa terhadap pemerintah yakni, menolak wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden, menuntut penundaan proyek pembangunan Ibu Kota Negara, menstabilkan harga serta ketersediaan bahan pokok, mengusut mafia minyak goreng, menyelesaiakan konflik agrarian, dan menuntut presiden dan wakil presiden memenuhi janji-janji kampanyenya di sisa masa jabatan yang ada.
Tuntutan Mahasiswa tersebut adalah representasi dari aspirasi rakyat. Mahasiswa harus senantiasa memelihara idealismenya serta pola pikil yang kritis terhadap situasi-situasi yang terjadi dan berkembengan di publik. Siapa yang akan menjadi corong aspirasi rakyat apabila para Mahasiswa bersikap apatis terhadap isu-isu yang ada.
Walaupun yang mengejek dan mencela aksi tidak sedikit, ada yang mengatakan mahasiswa ditunggangi oleh kepentingan tertentu, mahasiswa kurang kritis dalam berpikir, mengedepankan sentimen daripada argumen, dan kritikan lainnya, namun jangan sampai membuat kobaran api perjuangan meredup.
Mahasiswa adalah penerus tampuk kemepimpinan di masa depan. Jangan sampai menjadi 'bebek lumpuh' yang tidak peduli sedikitpun terhadap situai dan kondisi bangsa. Apabila kita mengingat sejarah, rezim Soeharto yang begitu keuatpun runtuh luluh lantak karena aksi Mahasiswa yang massif dan terorganisir.
Jangan sampai terjadi perpecahan, rapatkan barisan, dan perjuangkan aspirasi rakyat. Yang perlu diingat dan ditanamkan secara mendalam di dalam hati bahwa, MAHASISWA ADALAH DEMONSTRAN SEJATI.