Mohon tunggu...
Adrian Susanto
Adrian Susanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku menulis, aku ada

pekerjaan swasta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terorisme, Dari #KamiTidakTakut ke #KamiSudahMuak

14 Mei 2018   11:28 Diperbarui: 14 Mei 2018   11:34 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lagi jika dikaitkan dengan dasar dari gerakan terorisme ini, yang ada dalam Al-Qur'an. Ada banyak warga yang tidak melek Al-Qur'an, sekalipun dia bukan islam. Setidak-tidaknya, dia membaca dari beberapa literatur atau media. Sudah jamak ditemui pernyataan para teroris bahwa mereka adalah islam sejati karena melaksanakan perintah Allah dalam Al-Qur'an. 

Warga juga sudah tak asing lagi dengan beberapa ayat dalam Al-Qur'an, yang biasa dijadikan pendasaran aksi terorisme. Karena itulah, ketika mendengar pernyataan beberapa tokoh agama bahwa "Terorisme itu bukan islam", dan "Terorisme itu bertentangan dengan islam", warga bertanya apakah Al-Qur'an itu bukan sumber islam.

Tentulah di sini terdapat dua perbedaan pendapat terkait teks Al-Qur'an. Tafsiran kaum teroris berbeda dengan tafsiran sebagian besar tokoh agama islam. Masing-masing saling menegasikan pendapat lawan dan menyatakan pendapatnya yang benar. Bagaimana hal ini disikapi?

Tentu kita masih ingat pernyataan Tuah Aulia Fuadli, seorang mahasiswa tingkat lima Jurusan Ahwal Al Syakhshiyah Fakultas Syari'ah Universitas Islam Negeri Sumatera Utara pada sekitar September 2015 di akun facebook-nya, yang membuat dirinya dikeluarkan dari kampus. Fuadli menulis begini:

"Penafsir tunggal itu hanya rasul dan itu pun satu. Sekarang ia sudah mati jd penafsir tunggal ga ada lg. ...."

Pernyataan Fuadli itu bukannya tanpa dasar. Sebagai seorang mahasiswa universitas islam, tentulah dia sudah tak asing dengan Al-Qur'an. Dan dia mendapatkan pendasaran pernyataannya itu pada surah An-Nisa ayat 59, yang berbunyi, "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul..."

Jadi, siapa yang benar? Inilah yang membuat warga dihadapkan pada kebingungan. Masing-masing pihak menganggap pihaknya yang benar, sedangkan yang lain salah. Karena itulah, warga muak.

Semarang, 14 Mei 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun