Hari ini, sekitar jam 11.00 WIB, terjadi peristiwa politik yang sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat pasca pilpres 2014 yang lalu. Peristiwa itu adalah pertemuan antara pelaga pilpres lalu: Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Karena itu, dua stasiun TV swasta menjadikannya sebagai breaking news.
Kedua stasiun televisi itu adalah TV One dan Metro TV. Kedua stasiun ini, sejak masa kampanye pilpres lalu, sudah bersaing sengit. TV One, dengan mottonya: “Memang Beda”, selalu menunjukkan perbedaan berita dari Metro TV. Misalnya, kalau Metro TV mengangkat-angkat Jokowi, maka TV One berusaha menjatuhkannya. Yang paling mencolok adalah hasil hitung cepat pilpres kemarin. Ketika Metro TV menampilkan beberapa lembaga survei kredibel yang memenangkan pasangan Jokowi – Jusuf Kalla, TV One justru sebaliknya. Entah dari mana asalnya, tiba-tiba muncul empat lembaga survei yang memenangkan pasangan Prabowo – Hatta. TV One tetap setia dengan mottonya: “Memang Beda.”
Hal yang sama dengan peristiwa politik hari ini. TV One masih berpegang pada prinsipnya: “Memang Beda.” Perbedaan antara TV One dan Metro TV, berkaitan dengan peristiwa pertemuan Prabowo dan Jokowi, ada pada judul breaking news. Kalau Metro TV membuat judul “Jokowi Bertemu Prabowo”, TV One mengubahnya menjadi “Prabowo Bertemu Jokowi”. “Mengubah” di sini bukan berarti bahwa TV One mengubah judul dari Metro TV.
Sekilas tidak ada masalah dengan judul ini. Akan tetapi, jika diperhatikan baik-baik, ada nuansa berbeda dengan implikasinya masing-masing. Ada dua implikasinya, yaitu soal kebenaran fakta (realitas) dan kepribadian. Publik bisa bertanya, dari judul berita dua televisi itu, mana yang menunjukkan kebenaran realita?
Salah satu misi media sosial, termasuk media eletronik seperti televisi, adalah menyampaikan berita sesuai realita. Peristiwa yang menjadi breaking news ini adalah pertemuan Jokowi dan Prabowo. Pertemuan itu terjadi di tempatnya Prabowo. Artinya, Prabowo menjadi tuan rumah. Kebetuan pula saat itu Prabowo sedang berulang tahun. Karena pertemuannya di tempatnya Prabowo, maka logisnya adalah Jokowi yang datang ke tempat itu.
Dari sini kita bisa bertanya untuk mengkritisi judul berita dari dua stasiun televisi tadi: apakah “Jokowi Bertemu Prabowo” (versi Metro TV) atau “Prabowo Bertemu Jokowi” (versi TV One). Kalau melihat versi TV One, Prabowo menjadi subyek aktif sedangkan Jokowi sebagai obyeknya; artinya Prabowo mendatangi Jokowi. Padahal, Jokowi datang ke tempat Prabowo. Beda dengan Metro TV yang melihat Jokowi sebagai subyek aktif sedangkan Prabowo obyeknya. Mana yang benar? Jika kita perhatikan baik-baik, judul versi Metro TV-lah yang menampilkan kebenaran realita. Alasannya, pertemuan itu terjadi di tempat Prabowo berada. Artinya, Jokowi yang datang. Maka, wajar kalau dikatakan Jokowi bertemu Prabowo.
Lantas, kenapa TV One menulis “Prabowo Bertemu Jokowi”? Dapat dikatakan bahwa demi membela prinsip/mottonya, TV One memutar balik fakta. TV One tidak member berita yang sesuai dengan kenyataan karena TV One “Memang Beda”.
Jakarta, 17 Oktober 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H