Pendidikan Luar Sekolah sebagai Pendidikan Sepanjang Hayat
Adrati Sovia
Universitas Negeri Padang
E-mail : adrati.sovia.1908@gmail.com
Abstrak
Pendidikan memberikan kontribusi bagi kelangsungan hidup manusia di dunia. Pendidikan sangat penting, tanpa pendidikan manusia tidak dapat membuat penemuan-penemuan baru, dan tanpa pendidikan, teknologi tidak akan secanggih sekarang ini. Pendidikan nasional memiliki tiga subsistem pendidikan, yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Dalam konteks ini, pendidikan nonformal termasuk pendidikan di luar sekolah. Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan di luar pendidikan formal yang menyasar masyarakat umum dari segala usia dan menjelma menjadi pembelajaran sepanjang hayat.
Kata kunci: Pendidikan, Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Sepanjang Hayat.
I. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan upaya sadar masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pendidikan nasional sangat ditentukan oleh konsistensi dan keseriusan tindakan semua pihak yang bertanggung jawab kepada Perhimpunan Nasional yaitu sekolah, pemerintah, organisasi dan masyarakat, termasuk para pakar pendidikan, dalam menciptakan sinergi antara pendidikan formal non-pendidikan., pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan yang berkualitas memberikan kontribusi bagi masa depan bangsa dalam pembentukan warga negara yang terdidik, cerdas, dan aset yang menentukan keberadaan dan kemajuan bangsa dalam berbagai bidang kehidupan.
Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang berlangsung di luar sistem sekolah, baik yang terlembaga maupun tidak, yang tidak perlu dinilai dan perlu berkelanjutan. Dalam UU Sisdiknas tahun 2003, istilah "pendidikan luar sekolah" diperkenalkan dengan istilah "pendidikan nonformal" dan "pendidikan informal".
Konsep belajar sepanjang hayat melihat pendidikan sebagai suatu sistem yang utuh yang mengandung prinsip-prinsip organisasi untuk pengembangan pendidikan. Pembelajaran sepanjang hayat atau disingkat PSH memiliki konsep yang luas. Konsep PSH dalam organisasi mengacu pada proses di mana setiap karyawan memperoleh "pengetahuan tacit" dan memperoleh pengalaman untuk meningkatkan keterampilannya.