Mohon tunggu...
Farida Chandra
Farida Chandra Mohon Tunggu... -

praktisi, pemerhati hukum ketenagakerjaan budidaya ikan lele dan pisang kepok pelestari dan usaha batik tulis madura

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Surabaya – Malang – Surabaya

4 Agustus 2014   17:28 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:27 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jarak tempuh Surabaya – Malang sebetulnya kurang daripada 90 KM, tapi sejak ‘Lumpur Lapindo’ 8 tahun lalu, kini butuh waktu tempuh lebih daripada 2, 3, bahkan bisa 5 jam lebih.

Jalur surabaya – Malang bisa dilalui dengan kendaraan pribadi (mobil, motor), travel (antar jemput), bus antar kota, colt ‘bison’ dengan arah Surabaya – Sidoarjo – Porong – Gempol – Pandaan – Purwosari – Purwodadi – Lawang – Singosari – Karanglo – Malang.

Bisa juga dilalui dengan kereta api kelas ekonomi maupun bisnis/eksekutif dengan beberapa kali jam keberangkatan.

Jaman dulu sebelum ‘lumpur lapindo’, jarak tempuh Surabaya – Malang via darat ini rata-rata hanya 1 jam 15 menit dihitung dari Terminal Purabaya Bungurasih ke Terminal Arjosari Malang.

Terdapat beberapa titik kemacetan setelah jalan tol porong ‘ambles’ bersamaan dengan perumahan, pabrik dan seluruh area sekitar ‘Lumpur Lapindo’. Pun jalan arteri baru Sidoarjo yang keluar tepat di lokasi tanggul ‘Lumpur Lapindo’ tidak cukup dapat mengembalikan waktu tempuh yang berkali lipat ini. Hmm…hemat BBM cuma mimpi ‘kali yeee…

Titik kemacetan sekarang juga hampir setiap hari dapat ditemui di pertigaan Purwosari (Kab. Pasuruan) atau pertigaan Karanglo (Kab. Malang). Sami mawon, ke Malang ujung-ujungnya ya macet, macet dan macet. Tes kesabaran hehe…

H+2 Lebaran lalu dari Malang – Surabaya saya coba jalan tol baru, Pandaan – Gempol yang sedang ‘trial’ dan gratis. Debunya… tapi lumayanlah untuk sekedar mempercepat waktu tempuh, setelah terjebak macet 3 jam di Singosari – Purwosari akibat Nissan Livina terbakar habis di jalur ke Malang sehingga dilakukan kontra flow. 2 jalur ke Surabaya jadi cuma 1 jalur.

Tapi ketika sampai di pintu keluar Tol Gempol, bingung deh. Petunjuk arah ke kiri, arah Porong. Ke kanan, jalan alternatif ke Surabaya. Karena tujuan Surabaya (maunya lewat jalan arteri baru!) eh ternyata harus ketemu jalan berliku di Kali Tengah. Ya sudah dijalani saja. Gratis ga boleh ngomel! Sing penting slamet!

Sebelum ada jalan tol ini saya lebih suka dari Malang – Surabaya berangkat siang hari dengan arah Malang – Batu – Pujon – Kandangan – Ngoro – Mojosari – Krian – Surabaya atau Malang – Batu – Cangar – Pacet – Mojosari – Sidoarjo (Pakerin) – Surabaya. Jarak tempuh lebih ‘pasti’ 3 jam, bonus udara segar dan pemandangan menarik di jalan berliku perbukitan. Asal ga musim hujan, oke bangetlah!

Besar harapan saya, jalan tol Gempol – Pandaan segera rampung sekalian dengan jalan tol Gempol – Pasuruan. Terlebih terima kasih kepada Pakde Karwo – Gus Ipul dan seluruh jajarannya kalau jalan tol Pandaan – Malang juga dipercepat pembangunannya. Kalau bisa bulan depan yaaa…

Agar solusi titik-titik kemacetan segera tertangani. Agar kota tujuan berikutnya seperti Blitar dan Probolinggo juga otomatis bisa ditempuh relatif cepat.

Mimpi Surabaya – Malang – Surabaya pergi-pulang cukup dengan 2 – 3 jam saja agar arus urbanisasi ke Surabaya dapat ditekan dan segala urusan khususnya bisnis, pendidikan, pariwisata, dll dapat berjalan dengan lancar jaya dan tentunya, Jatim tetap sebagai propinsi dengan tingkat pertumbuhan investasi tertinggi di Indonesia.

Wus, wus, wusss…!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun