Mohon tunggu...
Adolf Izaak
Adolf Izaak Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Orang kantoran tinggal di jakarta yang suka moto, traveling, di negeri tercinta Indonesia. bercita-cita ingin menjadi travel writer, travel photographer, khusus Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pantai Galau Ini Bernama Batu Nona

24 Maret 2017   12:24 Diperbarui: 25 Maret 2017   01:00 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi. Pesona Pantai Batu Nona. Latarbelakang tebing Batu Nona

Meski kurang populer di banding pantai lainnya, tidak sedikit traveler dari luar kota datang ke sini. Selain sebagai salah satu favorit warga kota Kupang tentunya. Terutama akhir pekan dan liburan, pantai ini sarat pengunjung.

Satu lagi yang menambah pantai Batu Nona menarik adalah aktivitas nelayan. Biasanya jelang sore kita bisa melihat nelayan yang baru pulang dengan hasil tangkapannya. Dari sisi foto menjadi daya tarik. Saat nelayan menarik perahu-nya ke pantai. Saat berjalan pulang dengan hasil tangkapannya. Pun tidak ingin ber-foto bisa ajak ngobrol santai. Salah satu ciri khas warga kota Kupang, termasuk nelayan disini, ramah dan mau di ajak obrol, ngga cuek ala kota metropolitan. Saat datang sendiri dengan obrolan santai pasti tidak merasa kesepian.

Koleksi pribadi. Deretan pohon lontar yang menjadi ciri khas pantai Batu Nona. Selain itu aktivitas nelayan bisa di jumpai disini
Koleksi pribadi. Deretan pohon lontar yang menjadi ciri khas pantai Batu Nona. Selain itu aktivitas nelayan bisa di jumpai disini
Lapar? Haus? Seperti di pantai Lasiana, disini kita mampir ke salah satu warung. Tersedia jajan lokal jika sekedar ingin ganjal perut. Atau jika langsung ingin makan besar, bisa pesan ikan segar langsung hasil tangkapan nelayan setempat. Minta langsung dimasak. Bisa juga memilih bumbu misalnya rasa pedas manis. Untuk minumnya, buanglah dahaga dengan menikmati es kelapa muda. Di jamin woouww, enak-eeee...... ngga mengecewakan.

Jangan khawatir dengan harga. Ngga seperti di beberapa tempat yang sering ngerjain turis, disini harganya fair dan terjangkau. Ngga ada cerita, mumpung ada turis dan Jakarta, oke kerjain aja harganya. Disini ngga begitu kog. Karena jika berani main-kan harga. Lagipula pengelola warung, dan tentunya pengelola wisata disini, rata-rata sudah melek medsos. Nyadar jika berani macam-macam, akan tersebut di medsos.

Koleksi pribadi. menanti momen matahari terbenam
Koleksi pribadi. menanti momen matahari terbenam
Sepi dan tenang

Saat-saat ramai biasanya weeekend atau hari libur. Yang datang biasanya dari kota Kupang atau kota-kota di sekitarnya. Traveler dari jauh dengan waktu yang terbatas memang lebih terserap ke pantai Lasiana. Namun tetap saja dari sekian banyak ada yang Surabaya. Sekalian ngacung, saya dari jakarta, dan berada disini.

Terasa beruntung dan klop. Saya datang tidak saat weekend. Pantai terasa sepi. Meski bisa membayangkan se-ramai-ramai-nya disini saat weekend pasti tidak bludak seperti Ancol di Jakarta. Sebagai penikmat suasana sepi sudah pasti sangat...sangat..menikmati. Tapi jangan membayangkan sepi tidak ada orang dan tidak ada aktivitas. Pasti ada satu dua yang jalan-jalan menikmati bersihnya pantai.

Koleksi pribadi. Jarang sekali bisa menikmati suasana sepi dan tenang seperti ini.
Koleksi pribadi. Jarang sekali bisa menikmati suasana sepi dan tenang seperti ini.
Jadi terbayang sendiri, andaikan lagi galau, suntuk, datang kesini lumayan bisa terhibur. Opppssss....bukan terjun dari tebing lho. Pasti tidak memiliki keberanian seperti ini. Paling tidak dengan keindahan matahari terbenam, melihat dan mengajak ngobrol nelayan, berjalan menikmati pasir putih, sedikit banyak bisa menghibur diri.

Akhirnya....jangan lupa ya sempatkan mampir ke sini jika sedang di kota Kupang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun