Anak pejabat, bukan pejabatnya lho, bisnis? Biasa. Belum setahun langsung asetnya naik 100 persen. Positif thinking aja, karena kecerdikannya berbisnis. Cepat banget buka cabang dimana-mana, Ya wajarlah modalnya gede. Ijinnya pun gampang. .
Di salah satu kawasan elite Jakarta Selatan, senja hari. Eee…liat tuch yang siapa yang datang? Di pakirkan beberapa satpam langsung mengerumuni mobil Mercy terbaru yang muncul di halaman parker. Seoorang satpam terlihat langsung membuka-kan pintu. Saat penumpangnya turun, ketiga satpam tadi langsung memberikan hormat. Terlihat turun dari mobilnya seorang pria berpakain rapi, berjas, tidak ber-dasi supaya terlihat santai namun tetap elegan.
Di dampingi 2 pria berambut cepat pengawalnya mengamati sekelilingnya. Waspada, jangan-jangan sampai ada mengancam tuannya. Begitu turun seorang pria berjas dasi rapi menyambut dengan jabat tangan erat. Dengan ramah mempersilahkan masuk ke gedung. Menarik perhatian orang-orang yang melihat di sekitarnya.
Siapa sich dia? Pejabat ya. Ooo bukan. Anak pejabat, bisik salah satu yang mengenalnya. Pria tampan, gagah, datang bersama pengawalnya ke sebuah klub merangkap restoran, kafe yang di tuju sedang grand opening. Info-nya kafe tadi kepunyaannya. Pantes aja sambutannya begitu. Yang menyambut tadi direkturnya. Yang pasti teman dekatnya.
Melihat fisiknya, klub yang sore itu mulai resmi di buka lebih cocok untuk kalangan menengah atas. Di dalam sudah rekan-rekannya yang juga anak pejabat, beberapa pejabat, yang di undang di acara peresmian. Sejumlah artis papan atas juga sudah datang. Suasana begitu meriah. Terasa banget eksklusif-nya tempat ini. Hanya mereka yang berkantong tebal yang cocok berkunjung kesini.
Cuma cerita kah tadi? Ooo tidak. Khayalan kah? Sama-sekali tidak. Jaman sekarang apalagi di Jakarta dan kota-kota besarnya lain, anak pejabat punya bisnis yang “wah”, sudah wajar. Ngga perlu di bilang aneh. Mumpung ortunya pejabat, punya power, punya fasilitas, punya banyak mitra, ya kenapa anak-anaknya tidak manfaat-in. Mumpung lho. Kalau ortunya bisnis khan ngga wajar. Nanti jadi cibiran publik. Salah-salah bisa di selidik KPK. Yang aman ya anaknya atau keluarga dekatnya yang bisnis.
Dari yang wajar tadi, tampaknya masih ada juga yang “tidak wajar”. Malah patut di per-heran-kan. Ternyata ada ada pejabat yag ber-bisnis tapi tidak eksklusif seperti itu. Bisnisnya restoran. Jika kita datang ngga akan nyangka kalau komandannya adalah salah satu anak pejabat. Ngga main-main, sang pejabat adalah Presiden negeri ini. RI-1 lho….
Inilah Warung Pasta Buntel yang terletak di Jalan Tirtosari, Purwanegara, Laweyan, Solo, Jawa Tengah. letaknya tidak persis di pinggir jalan besar. Jika kita naik mobil, setelah parkir masih harus jalan masuk gang. Jika naik motor bisa langsung parkir persis di depannya.
Saya pernah berbagi keterkejutan di artikel di artikel ini. Salah satu respon seorang rekan mengatakan, masih ada lagi bisnis anak Jokowi yang juga sederhana. Mungkin akan terkejut lagi. Oya? Datanglah ke Pasta Buntel.
Saya bukan pemburu kuliner sejati. Berburu kuliner khas setempat bisa ya bisa juga tidak. Pun kali ini sengaja bela-bela-in ke Pasta Buntel, lebih tepatnya karena penasaran. Ingin mellhat langsung seperti apa sich bisnis anak presiden. Sebagai pengagum hidup sederhana menjadi penasaran sounding rekan tadi. “ngga akan nyangka kalau punya anak RI 1”, kata rekan tadi.