Mohon tunggu...
Adolf Izaak
Adolf Izaak Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Orang kantoran tinggal di jakarta yang suka moto, traveling, di negeri tercinta Indonesia. bercita-cita ingin menjadi travel writer, travel photographer, khusus Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Saat "Berdialog" dengan Sang Maestro di Museum Affandi Yogyakarta (1)

21 Februari 2017   12:46 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:26 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksi pribadi, bersama Pak Dedi

Ya itu doeloe, yang karena ngga paham seni, sampai begitu lugu-nya menilai begitu. Sekarang setelah mencoba berkenalan dengan namanya SENI, mulai paham kenapa nilainya dalam rupiah bisa mencapai 9 digit.

Bukan spontanitas jika sekarang penasaran dengan nilai seni dari karya-karya Affandi. Sengaja bela-bela-in datang ke Museum Affandi  saat liburan ke Yogya. Sebelumnya sudah membekali diri dengan informasi jam buka-nya dan, ada apa saja disana. Paling tidak begitu disana pikiran ngga blank alias kosong. Pun tidak kepikir kesana Cuma sekedar mampir sebentar. Yang penting sudah pernah, sudah catat di Travel Log, lanjut lagi entah kemana. Ngga mau begitulah. 

Pertama, setelah kurun tahun perjalanan usia, meski kerjaan sehari-hari sebagai orang kantoran tidak bersentuhan seni, namun kegiatan hobi sudah bersentuhan dengan namanya seni. Tepatnya seni fotografi. Sebatas hobi belum profesional. Ke museum Affandi kepingin melihat perbandingan mencolok antara seni foto dengan seni lukis.

Kedua, penasaran dengan nilai rupiah yang sedemikian wuaaaah dari karya-karya Affandi. Timbul pertanyaannya, dimana sich ke-istimewa-an-nya? Berarti saya mencoba memahami makna dari karya Affandi. Jika di ranah fotografi ada ungkapan dari komunitas fotografer (FN).net : BIAR FOTO BERBICARA. Kali ini ingin menangkap pesan, per-makna-an dari ungkapan : BIAR LUKISAN BERBICARA.

Ket foto : Foto-foto karya Affandi yang terpajang di salah satu Galeri
Ket foto : Foto-foto karya Affandi yang terpajang di salah satu Galeri
Justru ini lah yang terasa berbeda. Saat melihat, menatap, secara serius, beberapa lukisan yang terpajang, kog terasa ada yang “menghipnotis”. Seakan lukisan yang saya lihat tadi ingin mengatakan sesuatu. Sesuatu itu bisa berupa pesan, perasaan, curahan hati, dari sang pelukis.

Keindahan?

Dalam fotografi saya akrab dengan namanya keindahan. Ini karena minta saya dengan keindahan alam negeri ini. Sudah akrab namanya kontur landscape berwarna coklat ke-emas-an di Labuanbajo, pesona jingga sunrise dan sunset, laut biru yang bening di beberapa tempat di negeri.

Beda saat melihat lukisan Affandi, keindahan kah saya yang saya rasakan? Sama sekali tidak...!! Tetapi disinilah “misteri”nya. Dalam fotografi lebih akrab dengan istilah “minat”. Misalnya minat ke landscape/pemandangan seperti saya ini, minat model, minat bentuk-bentuk arsitektur, minat benda-benda atau hewan kecil (makro), minat moto makanan/style live. Justru di seni Lukis akrab dengan aliran ekspresionis, realisme, naturalisme, romantisme.

Banyak karya-karya Affandi, sejak mengawali kegiatan melukis di usia 30 tahun,  bercorak EKSPRESIONISME yang cenderung ABSTRAK. Bisa di lihat di Galeri 1 dari 3 galeri yang tersedia di komplek Museum. Sebelumnya gaya lukisannya NATURALISME. Gaya ekspresionis ini ternyata mengundang kekaguman pencinta seni di belahan Eropa. Saking kagumnya Media massa rerkenal (koran) International Herald Tribune memberikan julukan “Pelukis Ekspresionis Baru dari Indonesia”. Ngga cukup itu saja, publik pencinta lukisan di Italia, berkat karya yang mengagumkan, memberikan gelar GRAND MAESTRO.Woouww...plok...plok...standing applaus untuk beliau.

Koleksi pribadi, suasana kompleks Museum Affandi
Koleksi pribadi, suasana kompleks Museum Affandi
Ket foto : Hari-hari tertentu Museum Affandi ramai kunjungi. Tidak jarang siswa SMP SMA berkunjung kesini. Pastinya berkaitan dengan mata pelajaran di sekolah. Tidak sedikit turis asing yang berminat bidang seni Lukis berkunjung kesini.

Jujur saya masih bingung, apa sich definisi gaya ekspresionisme, Naturalisme, Abstrak? Bagaimana saya bisa tanpa basa-basi memberikan applaus tadi jika tidak memahami aliran atau gaya Affandi tadi. Minimal memahami dulu secara definisi. Yeeeaa....berarti saya mulai “berdialog” secara batin dan imajiner dengan sang maestro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun