Mohon tunggu...
Adolf Izaak
Adolf Izaak Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Orang kantoran tinggal di jakarta yang suka moto, traveling, di negeri tercinta Indonesia. bercita-cita ingin menjadi travel writer, travel photographer, khusus Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sensasi Seru Uji Nyali di Pantai Timang Yogyakarta

2 Februari 2017   12:35 Diperbarui: 2 Februari 2017   13:56 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang lain yang bikin enggan ke sini adalah letaknya yang terpencil. Tidak mudah di temukan. Informasi petunjuk jalan juga minim. Bukti pantai ini masih belum popular, belum menjadi tujuan utama. Masih sekitar 5 kilometer dari jalan utama. Kondisi jalan yang berliku-liku, tidak selalu bagus. Berbatu terjal, beliuk-liuk, pengemudi mobil yang baru pertama kali akan kaget. Yang sudah sering pun tetap perlu ekstra hati-hati. Yang bisa menolong adalah bertanya kepada penduduk setempat jika ancar-ancar sudah mendekati lokasi. Kecuali driver mobil yang sudah pernah atau sudah biasa ke sini.

Sewa mobil sebagai solusi yang tepat ternyata belum menjamin tiba disini. Pengalaman saya, diskusi dengan teman-teman, pernah juga di tolak agen penyewaan mobil saat menginformasikan salah satu tujuan adalah ke Pantai Timang. Wuaaah jalannya ngga bagus. Rawan kendaraan rusak. Kira-kira begitu alasan penolakannya. Kecuali pihak yang menyewa mau nanggung jika terjadi apa-apa.

kondisi jalan mendekati pantai
kondisi jalan mendekati pantai
Ket foto : bisa menilai sendiri kondisi jalan seperti ini.

Ke-istimewa-an

Saya termasuk yang nyerah dengan rasa penasaran. Beberapa waktu lalu pernah ada niat kesini namun harus saya urungkan mengingat kondisi di atas. Kali ini pergi bersama pasangan yang kebetulan sudah 2 kali dan punya ketertarikan kuat yang tidak pernah bosan.

Tiba di lokasi, kita berada di pinggir tebing yang tinggil. Tanah yang di-injak berupa batu karang terjal. Lokasi yang menjadi tujuan akhir tidak ada pantai sama sekali. Memang ada tapi letaknya tidak disini. Kondisi bebatuan dan tanah liat akan terasa licin jika di guyur hujan atau kena hempasan ombak.

View-nya gimana…?  betul sekali mendapat suguhan pemandangan sangat indah, eksotis. Deburan ombak dahysat yang menghantam pinggir sangat memberikan sensasi sendiri. Untuk saya yang datang kesini dalam rangka foto, memang cocok sekali. Cuma harus berjaga, eksra hati saat mengambil foto dari beberapa sudut (angle) pengambilan foto. Cipratan ombak besar secara tiba-tiba bisa saja langsung mengguyur tubuh dan kamera pastinya. Berjalan di antara bebatuan sambil menenteng kamera sangat rawan terpleset. Sempat ngalami juga. Terpeleset dan mencium tanah, maksudnya bebatuan. Untung kamera tidak apa-apa. Masih mending nasib ku. Ternyata ada pengunjung yang harus berbasah ria saat asyik ber-selvie ria. Tiba-tiba ombak besar mencipratkan, membawa korban gadgetnya.

hantaman ombak pinggir tebing
hantaman ombak pinggir tebing
Ket foto : deburan ombak menjadi salah satu pesona di pantai Timang

Yang bikin terpesona di pantai Timang yang tidak di miliki pantai-pantai di selatan Yogya. Semakin menambah pesona dengan adanya pulau Watu Panjang.. Sebenarnya lebih tepat di sebut bongkahan batu kerang besar. Ketimbang sulit menyebut dan agar mudah di ingat ngga apa-apa di sebut “PULAU TIMANG”. Penduduk disana memasang plang secara besar bertulisan “Pulau Timang”, yang mudah di lihat dari kejauhan. Sangat fotogenic.

berpose dulu
berpose dulu
Ket foto : foto diri bukti pernah ke Pantai Timang

Ini dia yang membuat pantai Timang menjadi begitu istimewa di banding pantai lainnya. Sebuah “atraksi” yang bisa dilakukan terutama traveler yang memilliki ekstra nyali. Kereta gantung yang mirip gondola, yang dapat mengantar siapa saja dari pinggir tebing ke Pulau Timang pp. Inilah puncak ke-penasaran yang akhirnya memaksa diri tiba disana. Ngga puas Cuma lihat di foto aja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun