Perihal harga, ya sangat terjangkau, Rp10 ribu saja per piring. Bagi saya tidaklah mahal, bahkan cenderung murah. Masih tidak sebanding dengan rasanya yang khas dan super nikmat. Harusnya rujak senikmat begini dihargai lebih misalnya Rp15 ribu.
Habis disantap, lanjut nikmati es kelapa natsepa. Mirip es kelapa umumnya. Bedanya dikasih susu serta kekentalan. Terasa sekali manis, kelapa, air kelapa, dan susu. Segelas besar cuma Rp7 ribu. Pasti nambah.
Santap sore-sore sambil mata memandang Pantai Natsepa, apalagi jika cuaca cerah bisa menikmati matahari terbenam. Kenikmatan traveling semakin lengkap. Komplet sudah kenikmatan rujak natsepa.
Dua kali saya traveling ke Ambon, dua kali juga ke sini. Jika ada kesempatan yang ketiga kalinya ke Ambon, pasti ketiga kalinya nikmati rujak natsepa. Memang ini rujaknya orang Ambon karena adanya di Ambon, tapi boleh dong aku yang ber-KTP Jakarta menjadi fan berat rujak natsepa.
Berempat sama-sama ceria menyantap kenikmatan rujak natsepa. Santap rujak sambil menikmati keindahan Pantai Natsepa di latar belakang seraya menunggu momen matahari terbenam.
Akhirnya gimana tuch titipan teman khusus bumbu rujak tadi, males dibawakah? Hhhhmmm... akhirnya saya bawakan juga. Cuma biar tidak tergoda, aku bawa tiga bungkus. Rinciannya dua bungkus untuk saya, 1 bungkus untuk titipan tadi. Bahaya kalau ngga bawa untuk diri sendiri. Bisa jadi titipan tadi menjadi hak milik di tengah jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya