Kedua, setelah rating diperketat, akses ke konten dewasa juga perlu diperketat. Caranya? Lha registrasi kartu simcard kemarin buat apa? Mbok ya itu datanya dipakai! Kominfo bisa bekerjasama dengan Operator Seluler di Indonesia untuk menerapkan pembatasan akses tersebut.Â
Ada cara lain yang bisa lebih akurat sebenarnya selain menggunakan data registrasi simcard yaitu menggunakan sidik jari yang telah terintegrasi datanya dengan E-KTP, akan tetapi sepertinya hal itu masih harus menunggu mayoritas orang Indonesia mengggunakan smartphone ber-finger print.
Ketiga, yang juga sangat penting adalah memberi edukasi kepada orang tua mengenai dampak negatif smartphone terhadap perkembangan anak. Seandainya para orang tua di Indonesia bisa lebih sadar tentang hal ini, masak ya mereka tega membiarkan anaknya terpapar pengaruh buruk smartphone.
Mungkin ga semua orang tua bisa gampang diberi edukasi, seperti beberapa teman saya yang luar biasa ndableg-nya. Untuk yang susah diedukasi, adalah tugas pemerintah untuk memberikan sarana edukasi yang lebih efektif.Â
Mungkin salah satu caranya adalah membuat iklan layanan masyarakat yang nggak "biasa aja" seperti yang sudah sering kita lihat. Mungkin bisa dicoba seperti iklan-iklan produksi Thailand. Iklan dengan story telling yang menarik, lucu sekaligus mengharukan dengan pesan moral di dalamnya adalah iklan layanan masyarakat yang kita butuhkan.
Saya membayangkan ketika teman saya sedang duduk santai menonton televisi dan muncul iklan layanan masyarakat tentang bahayanya smartphone, alih-alih menonton tanpa ekspresi teman saya tiba-tiba tertawa, sebentar kemudian matanya berkaca-kaca, lalu tampak berpikir. Kemudian teman saya berdiri dari kursinya, menghampiri anaknya lalu berkata, "nak, mulai sekarang akses internetmu Papa batasi ya! Biar papa bisa memastikan kamu belajar yang baik-baik aja.".
Seandainya yang terjadi seperti itu, kita ga butuh banyak aturan yang memaksa lagi bukan? Kesadaran itu sendiri adalah peraturan terbaik di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H