Mohon tunggu...
Adolf Roben
Adolf Roben Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja kantoran

Pemuda paruh baya pada umumnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Vanessa Angel dan Impian Birahi Kita

10 Februari 2019   23:29 Diperbarui: 10 Februari 2019   23:34 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah obrolan malam di kedai kopi di pojokan Denpasar, saya meminta pendapat kepada beberapa orang teman yang saya anggap lebih alim dan berhati baik, apa yang seharusnya dilakukan orang terhadap kasus Vanessa Angel terkait dugaan prostitusi artis:

1. Menahan birahi

"Nyebut mas. Jangan sange! Nafsu terhadap wanita cantik yang di dekat kita itu sudah salah mas, apalagi terhadap wanita yang jauh dan tidak terjangkau oleh kita. Itu salah dan sia-sia.", kata Halis teman saya dari Jakarta.

2. Menyerahkan Tabungan pada Istri

"Belajar dari kejadian itu mas, kita harus sadar bahwasanya laki-laki itu lemah terhadap godaan wanita. Uang itu kalah dengan godaan daging. Sebaiknya istri yang megang uang, biar kita ga bisa macam-macam.", kata Rifky teman saya yang sebenarnya memang dari dulu sudah dipegang kartu ATM nya oleh istrinya. Berkali-kali protes pada istrinya dan gagal total, akhirnya Rifky pun mengambil hikmahnya saja untuk hidup hemat.

3. Mendoakan

"Setiap orang bisa salah. Vanessa bisa salah, kita juga, meskipun saya yakin kalau kita jual diri nggak sampai 80 juta sih lakunya. Tapi terhadap orang yang sedang khilaf lalu ditimpa masalah karena perbuatannya, menangis menyesal dan malu, kita harus mendoakan supaya dia benar-benar sadar dan berbalik ke jalan yang benar.

Lebih baik jika bisa menyampaikan nasehat langsung, tapi kalau tidak maka cukup berdoa saja. Tidak perlu sampai menulis panjang lebar di kolom komentar berita online, toh orangnya juga tidak baca kan?", kata Dirga teman saya pecinta kisah-kisah Nabi.

4. Jangan Terus Menghakimi

"Dia sudah cukup menderita Mas. Aku sempat lihat di TV, Vanessa cerita di sebuah acara talkshow kalau seakan-akan hidupnya sudah berakhir. Saat ini semua orang menghujatnya, melihatnya dengan tatapan sangat hina, seperti melihat pelacur yang bisa disetubuhi setiap orang.

Ada tertulis di kitab suci agamaku Mas, seorang pelacur dihadapkan pada Nabi untuk diputuskan hukumannya. Saat itu hukuman bagi pezinah adalah dirajam sampai mati. Wanita itu terduduk pasrah, dengan dikelilingi masyarakat yang siap merajamnya sampai mati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun