Bagi mereka adalah lebih baik capek sekarang di usia muda dan berjuang melunasi hutang aset meski umur habis di jalan.Â
2. Mereka paham bahwa kesehatan dan produktivitas berbanding lurus dengan umur.Â
Di usia muda energi melimpah, kesehatan menunjang produktifitas dan kreatifitas. Kemampuan dan naluri mencari penghasilan lewat beraneka pekerjaan untuk melunasi cicilam, terbuka lebar oleh kesempatan yang ada.
Namun sudah hukum alam bahwa senakin bertambah umur semakin besar resiko dan potensi penyakit degeneratif.Â
Jadi mumpung masih muda dan sehat serta punya pekerjaan, tidak ada salahnya dengan keputusan kredit sesuatu yang bisa dilunasi dalam jangka wajtu yang sudah diperhitungkan.Â
3. Mereka memahami dampak inflasi dan kondisi sosisl ekonomi di masa depan.Â
" Dulu harga bensin masih Rp 2.500,- per liter betapa murah harga tanah di daerah sana. Sekarang harga premium merangkak nilai uang yang dulu besar jadi tak ada harganya," ujar Pak Agus, seorang debitur lain yang ditemui.Â
Pak Agus sudah lebih dari 5 tahun lalu lunas kredit mobil toyota avansa. Bagi dia yang kini berusia 53 tahun, bersyukur bahwa dulu cicilan nya relatif tidak besar bila dibandingkan nilai uang sekarang.Â
Lagi pula mobil tersebut masih bisa dipakai  terus untuk 10 tahun kedepan setelah beliau purna tugas sebagai seorang PNS.Â
Apa yang dituturkan Pak Agus tidak berbeda dengan apa yang ada di benak Pak Kevin.Â
" Tidak soal saya kredit rumah meski lama lagi 17 tahun, tapi kelak harganya sudah naik jauh saat lunas. Lagipula sudah untung ditinggali bertahun- tahun, " demikian katanya.Â