Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ridwan Kamil dan Emmeril Khan, Pergi Bahagia Pulang Sedih

27 Mei 2022   12:59 Diperbarui: 27 Mei 2022   20:34 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RK dan anaknya Emmeril Khan_foto diambil dari TribbunNews.

Just Sharing....

Nama lengkapnya adalah Emmeril Khan Mumtadz. Dia muda, ganteng, cerdas dan aktif berorganisasi. 

Semua yang jadi satu paket dalam dirinya adalah karunia Tuhan yang diwarisi dari Sang Ayah, Ridwan Kamil ( RK) yang juga Gubernur Jawa Barat. 

Eril, demikian nama panggilannya, mengamini ungkapan like father like son. Meski dia belum menjadi ssorang pejabat publik dan dikenal seantero Indonesia seperti halnya RK, namun dia memiliki potensi untuk menjadi seorang yang populer di negara ini. 

Ibarat berlian yang tinggal menunggu waktu dipoles jadi barang mahal dan kelak laris diburu orang, Emeril seorang anak muda kebanggaan Jawa Barat. 

Jangan main-main dengan salah satu propinsi terbesar di Indonesia ini. Basis dukungan warganya pada seorang calon presiden adalah aset mahal yang kerap dicari-cari oleh partai pengusung capres demi menarik simpati warga tanah pasundan. 

Siapa bisa mengambil hati warga Jabar, lebih besar peluang perolehan suara. RK adalah calon potensial RI 1 atau RI 2. Gubernur muda yang dimiliki propinsi ini malah populer juga di luar Jabar. 

Keluarga mungkin adalah salah satu support sistem dalam hidup seorang RK. Termasuk ketiga anaknya dengan Emmeril Khan sebagai sulung. Laki-laki pula. 

Menyekolahkan putra nya yang masih berusia 23 tahun itu ke sebuah negara di Eropa bisa jadi adalah keinginan seorang Emmeril Khan dan juga visi jangka panjang RK untuk masa depan sang anak. 

Dampaknya kelak terhadap keluarga, masyarakat Jawa Barat dan harapan untuk nanti berkontribusi dalam pembangunan bangsa. 

Seorang Gubernur dan juga petinggi partai, biasanya dalam masyarakat kita secara tidak langsung tingkat pendidikan dan profesi anak-anak mereka turut membuat orang tuanya dihormati dan dijadikan teladan oleh warga. 

Pencapaian dan perilaku sang anak berdampak pada penerimaan sosial orang tuanya. Apalagi di era media sosial seperti sekarang. Ada pepatah cukup populer seorang yang bisa memimpin daerah atau negara setelah bisa memimpin keluarga.

Namun takdir Tuhan sepertinya berkata lain. Anak sulung RK yang kerap disapa Eril itu, hilang kala sedang berwisata di Sungai Aare di Bren Swiss. 

Mirisnya Eril terseret arus kala sedang mandi-mandi dan berenang di sana bersama adik dan ibunya di saat sang Ayah RK yang sedang berada di Inggris bersama sejumlah petinggi dari Pemprov Jabar. 

Bisa dibayangkan apa yang tertanam di memori sang ibu, wanita yang melahirkan, manakala tragedi itu terjadi di depan matanya. Seumur hidup ibarat pita kaset yang bisa diputar terus.Beda bila tidak menyaksikan sendiri.

Ini bukan Sungai Citarum atau kali -kali besar di kawasan Jawa Barat yang mudah untuk meminta bantuan menemukan Eril karena warga sudah paham akan kemana arus dan aliran nya.

Ini di luar negeri. Beda budaya beda bahasa beda pemahaman. Sangat berbeda bila terjadi di dalam negeri meski beda provinsi. Lokasi kejadian jauh jarak antar benua.Perlu lebih dari belasan jam untuk sampai ke sana.  

Belum lagi maaf kata. andai Eril tak ditemukan. Apakah harus menunggu lebih lama di negeri orang? Apakah harus balik ke Indonesia tanpa Eril?  Tak dapat dibayangkan. 

Bukan permasalahan yang mudah bila itu terjadi pada keluarga sendiri. Sudah pasti lebih complicated apalagi sebagai turis asing di negara yang terkenal dengan coklatnya itu. 

Anak muda orang nomor satu di Jabar itu sejatinya akan meneruskan pendidikan magisternya di sana usai tamat dari ITB. 

Bujang kelahiran Amerika Serikat  25 Juni 1999 itu, berniat mengikuti jejak sang ayah melanjutkan S2 di luar negeri. Tentu secara finansial juga mendukung. 

Bagi RK dan keluarganya apa yang terjadi pada Emmeril Khan, ibarat pergi dengan kabar bahagia pulang dengan kabar sedih. 

Sebagai laki -laki dan juga kepala keluarga, sangatlah berat seorang bapak kehilangan anak sulung, terlebih itu adalah anak laki-laki. Calon penerus keluarga. 

Saya jadi ingat lagu Tears in Heaven yang dinyanyikan Eric Clapton manakala anaknya Conor meninggal jatuh dari jendela pada tahun 1991. 

Duka seorang Ayah yang meski tak seemosional ibunya, harus tegar dan tenang ekspresi wajahnya meski jujur rapuh di dalam. 


Sejak hilang terseret arus sungai di Swiss, dilansir dari sejumlah tayangan berita Emmeril Khan belum ditemukan juga. 

Kita berharap doa terbaik sebagai sesama warga bangsa semoga Eril bisa ditemukan apapun dan bagaimana pun kondisinya.

 Semoga ada keajaiban Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun