Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Penipuan Cara Halus Tiket Masuk Obyek Wisata oleh Oknum Petugas

5 November 2021   14:56 Diperbarui: 7 November 2021   00:20 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merasa aneh dan janggal. Katena saya melihat ada sobekan tiket kertas  warna kuning dan bundelan lain di meja.

" Mas, Mbak, saya ini penulis lho. Saya mau pengalaman wisata tempat ini untuk saya muat di Kompasiana," kata saya sembari membuka login profil saya di K lalu menunjukkan pada meteka berdua. 

" Oh Mas Wartawan ya, maaf - maaf Mas ini ada tiket yang kuningnya," jawab mereka berdua lalu saya diberikan. 

Saya ngga jawab iya apa ngga. Tapi pikiran lalu menganalisa. Mengapa mereka tak memberi tiket itu yang jelas tertera nominal retribusi masuk ? Apakah mereka mengambil keuntungan dari situ? 

Dengan menunjukkan bundelan tiket kuning yakni tiket masuk yang sudah terrsobek, pengelola atau pemodal investasi hanya tau segitu jumlah pengumjung harian dikalikan nominal tiket. Itulah pendapatan harian. 

Bila ada pengunjung seperti saya yang tak diberikan tiket tapi membayar juga, akan kemana lari uangnya? Di serahkan ke pengelola atau masuk ke kantong petugas ? 

Bila banyak petugas di obyek wisata melakukan cara dan pola yang sama, bukankah itu merugikan pihak pengelola karena pemodal juga mengeluarkan biaya investasi dan pemeliharaan. 

Apalagi pengelola harus nembayar juga ke pemerintah daerah sebagai pajak. 

Akhirnya saya bilang tak usahlah saya diberikan tiketnya. Saya foto aja. Kemudian masuk ke dalam nya. 

Dalam hati, kebayang kalo harga tiketnya puluhan ato ratusan ribu. Lumayan juga dapat untung pribadi dengan cara yang halus. Padahal para petugas juga bisa jadi sudah digaji oleh pengelola. 

Baca juga : Liburan Santuy

Salam, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun