Kekurangan mesin ini, sudah pasti ngga bisa bermacam font dan karakter. Satu model saja, kecuali huruf besar atau huruf kecil.Â
Penggunaan PC belum merakyat, bahkan di awal tahun 2000 an pun belum banyak yang gunakan laptop. Jasa pengetikan (kadang merangkap sebagai warnet juga), masih kedai laris yang diburu banyak orang dan mudah ditemui.Â
Dengan dua mesin ini (mesik ketik ato PC), sangatlah sulit mencetak dokumen semacam surat surat penting seperti ijazah,sertifikat dan lainnya, yang dulunya tak tak di cetak by sostem seperti sekarang.Â
Mau tak mau harus manual. Agar mudah terbaca dan punya nilai estetik bagi yang membaca atau melihat, digunakanlah orang -orang yang dianggap punya kelebihan itu.Â
Sebenarnya dibilang kelebihan juga ngga sih. Mungkin kebetulan aja sudah dari sono nya, emang tulisan nya begitu.Â
Bagaimana sekarang?Â
Ketika HP sudah jadi kebutuhan pokok dan ada dalam genggaman orang per orang, bisa jadi kebiasaan menulis tangan secaea manual akan berkurang.Â
Pengajaran dan pendidikan, baik formal maupun non formal, sudah kian canggih lewat aplikasi atau di bagikan via WAG atau grup komunitaa.Â
Bukan lagi buku catatan yang dipinjam, tapi beralih copas ( copy paste), send  and capture gambar dan tulisan, hingga berbagi link.Â
Sejunlah dokumen penting seperti sertifikat, akte dan lainnya pun bisa di cetak secara sistem dan tidak membutuhkan stempel basah atau tanda tangan basah. Kian praktis, efisien dan mudah.Â
Dampak yang bakalan terjadi bisa jadi orang jadi malas menulis manual. Debgan demikian, tak lagj bisa dibedakan siapa yang tulisan manualnya terkatagori mudah dibaca dan bagus, dan mana yang kurang. Meski ini ukurannya relatif dan subyektif.Â