Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kau Sembunyikan Rasa Cintaku di Balik Topeng Persahabatanmu yang Palsu

22 Agustus 2021   13:38 Diperbarui: 22 Agustus 2021   13:42 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

" Mengapa tak katakan bila hanya sekedar singgah, biar kuhidangkan kopi bukan hati...."

Saya kepengen nulis ini karena tetangga sebelah putar lagu Kekasih Bayangan yang suaranya nyampe lewat jendela. Pantas saja judulnya aku comot dari penggalan liriknya yang berkisah soal Hubungan Tanpa Status ((HTS) 

Bagi saya, semua hubungan HTS dimulai dari persahabatan. Sedikit berbeda dengan status teman, namanya sahabat nilai kedekatan baik secara personal maupun emosional, levelnya tinggian dikit.  Ini tak hanya pada sesama gender, tapi juga  antara seorang pria dan wanita. 

Mulai dari temenan saat sekolah ato kuliah dulu, hingga bekerja ato aktifitas di komunitas kegiatan, selalu saja ada semacam "klik" dalam tanda petik antara dua orang berlainan jenis. 

Ini bukan pacaran tapi intensitas kedekatan yang terbangun mulai dari kemana -mana berdua hingga becandaan dan saling chat di WA. 

Biasanya cewek cenderung lebih sensitif. Tak seperti cowok yang kadang cuek aja dekatan sana-sini karena dianggap cewek lain juga sama-sama teman, ngga beda sama cewek A ato cewek B. 

Mungkin sudah dari sananya, wanita itu lebih perasa. Mampu ngerasa tu cowok walaupun nomaden sana sini, tapi hatinya sudah "kepegang" dalam kutip. 

Lucunya karena naluri alamiahnya, perempuan biasanya riskan dan takut ngomong duluan. Budaya timur mengajarkan wanita layaknya menunggu, termasuk menanti dilamar bukan melamar, kadang jadi bomerang juga. 

Sekian lama ditunggu, namun si cowok ndak respon respon juga. 

Sedikit berbeda dengan wanita, pria biasanya lebih ekspresif. Mereka ibarat kupu-kupu mudah terbang dan hinggap ke sana sini. Aslinya perangai cowok itu memang bebas. 

Mulai akil balik aja, sudah jarang di rumah. Lebih banyak dengan teman-temannya, pulang ke rumah bila sudah waktunya ato sekedar mau makan. 

Namun kebebasan cowok secara alamiah itu, dalam jangka panjangnya memang berkaitan dengan kodratnya sebagai pencari nafkah yang akan lebih banyak bekerja di luar rumah. 

Kebebasan cowok juga karena masih kepengen bermain dengan teman-teman cowoknya dibanding seluruh waktunya untuk si cewek. 

Tanggung jawab mempersiapkan masa depan, dimana belum settle benar, kadang laki-laki belum memberi jawaban langsung pada cewek yang sudah disahabati lama. 

Ketika si cewek menunggu jawaban, bukan apakah kau mau jadi pacarku atau istriku, tapi malah dibawa pada petualangan bola cinta si cowok yang belum pasti gawangnya dimana. Capek sudah pasti karena ngga tau ujungnya kemana. Mau dibawa kemana hubungan ini. 

Di satu sisi, ada juga cowok, yang dari awal sudah memberikan waktu dan perhatiannya buat si cewek sebagai investasi cinta,namun si cewek masih mengganggap si cowok sebagai koleksi untuk diseleksi dengan yang lain-lainnya.

Ini kadang ngga disadari, bikin si cowok merasa sebagai HTS apalagi ujungnya malah memilih bukan dirinya di pelaminan. Merasa selama ini kau sembunyikan  rasa cintaku dibalik topeng persahabatan mu yang palsu. 

Bisa jadi ini dirasakan banyak yang lain di luar sana. Berat memang kalo menyembunyikan cinta, serasa cinta sendiri...Ujungnya bisa petaka bin remuk. Menghabiskan sekian waktu namun tak dapat jua. 

Kau jadikan aku kekasih bayangan
Untuk menemani saat kau merasa sepi
Bertahun lamanya kujalani kisah cinta sendiri.....


Salam, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun