Just Sharing...
Kemarin saya beli beberapa sachet kopi hitam sama kopi yang ada mix-mixnya. Tak lupa beberapa roti buat sarapan. Bersyukur tetangga sebelah rumah punya kios sembako.Â
Tak besar-besar amat. Tapi lumayan lengkap untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi ngga harus ke minimarket modern yang lokasinya cukup jauh dari tempat tinggal.Â
Setelah belanjaan di tangan, mesti antre sebentar karena masih ada 2 orang Ibu di depan meja kasir.Â
"Ini aja Bu?" tanya Si Mbak kasir berambut pendek lurus berkulit putih itu.Â
Sejurus tangannya mencatat satu demi satu barang yang diborong Si Ibu di atas meja.Â
Kemudian menuliskan pada buku semacam buku tulis. Agar meyakinkan, saya perhatikan dia memilah lagi dan mencocokkan dengan catatannya.Â
Ketika giliran saya, malah lebih jelas terlihat apa saja yang tertera di sana. Ada tanggal dan waktu di bagian atas halaman kertas. Kemudian nama barang belanjaan, harga dan itemnya.Â
Pada kesempatan yang lain, saya juga pernah mengamati pola catatan tangan semacam ini pada warung kopi di samping kantor, di pinggir jalan atau di sisi pelabuhan.Â
Namanya warkop, tapi yang dijual lebih dari kopi. Ada gorengan renyah, jajanan kue, rokok, nasi bungkus, pop mie, dan lain-lain.Â