Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Pesan Tak Dibalas atau Telepon Tak Diangkat

14 Juli 2021   02:53 Diperbarui: 20 Juli 2021   21:07 3984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Just Sharing....

Judul di atas ini terinspirasi dari tulisan salah satu Kompasianer. Rasa-rasanya kalimat semacam ini akrab diantara pengguna sms hingga WA. 

Ketika panggilan telepon tak dijawab, kadang sampai sekian kali, bisa jadi berikutnya akan masuk pesan teks : kenapa tak angkat telepon ? 

Sebaliknya bila kirim SMS atau WA, bahkan sudah panjang-panjang ditambah emotikon beraneka simbol, kadang cuman centang satu. 

Syukur -syukur centang dua. Tapi sayangnya itu pun kadang ngga dibaca atau dibalas. 

Bisa jadi si pengirim merasa lebih baik telepon aja langsung ke orangnya. Ketika diangkat, mungkin dengan nada sedikit kesal, akan ditanyakan : Kenapa tak balas pesan?

Well...Komunikasi tanpa bertatap langsung memang beda dengan komunikasi terhubung jaringan atau yang biasanya disebut daring. 

Contoh sederhana, jangan percaya sepenuhnya dengan pesan atau komentar yang ada tulisan : wkkwkwk. 

Apakah Anda yakin orang yang menulisnya ini sedang tertawa ato tersenyum? Bisa iyaa, bisa juga tidak. Belum pasti. 

Bisa saja dia sedang gundah gulana namun menulis pesan seolah-olah dia lagi bahagia. 

Demikian juga yang menulis kata sayang, atau emoticon love love manjah gituu...Yakin tu dia beneran peduli dan cinta setengah mati? 

Bisa -bisa cuman kiasan doang. Gimmick menyenangkan si penerima saja. 

Bahaya dibalik kebiasaan tak balas pesan atau tak angkat telepon

Tak sedikit orang melakukan kebiasaan ini. Bahkan bisa saja Anda sebagai pelaku atau sebagai yang diperlakukan seperti itu alias "digantung" dalam penantian. 

Ini alasan nya : 

1. Tak merespon panggilan dan pesan, bisa jadi Anda mungkin diduga sedang sakit atau sekarat karena Covid. 

Dugaan mengarah ke sana karena di masa -masa sekarang, lonjakan positif Covid yang sudah menyentuh 30 ribu hingga 40 ribuan pertambahan per hari. 

Siapa yang tak kuatir bila mendadak sanak keluarga jauh merantau, lalu tiba tiba tak balas pesan di WAG keluarga ditambah tak angkat telepon manakala dihubungi. Terlebih bila masih bujang atau lajang.

Bisa kepikiran apaa ni orang lagi isoman sekarat di rumah ato sudah berada di ICU Rumah Sakit. Pliss...jangan bikin keluarga jadi gelisah dan bingung. 

2. Menghilangkan rejeki dan berkat. 

Mau order ato beli barang,tapi giliran di telpon atau di WA, ngga ada respon. Ditungguin lama, ngga ada jawaban juga. Udahannya jadi malas ah, mau ngelanjutin. Mending pindah ke penjual lain. 

Ini orang dikira mau nagih utang kali ya, ngga direspon respon..hehe. 

Kebayang kalo itu telepon dari perusahaan dimana memasukkan lamaran pekerjaan di tempat mereka. Bisa bisa di lewatkan ke orang berikutnya. Harusnya rejeki kamu, malah bisa bisa pindah ke orang lain. 

3. Jadi curigaan dan negatif thinking. 

Kerap menimpa mereka yang sedang pacaran, bertunangan, suami istri hingga atasan dan bawahan. Kenapa ya dia? Jangan -jangan ada selingkuhannya. Bisa jadi pikiran semacam ini melanda pada sejumlah contoh di bawah.

Sang Bos bisa saja berpikir : Nih staf kok kebiasaan banget kayak gini? Apa dia ngga menghargai atasannya?

Si bawahan lain lagi : Jangan -jangan bener dah kata rekan kerjaku di kantor, aku ini ngga dianggap sama bos, WA aja di cuekin

Lain lagi si Mama : Papa kok ngga angkat telepon? Lagi nyetir apa dimana ya...Ato lagi sama wanita lain di dalam mobil. 

Si Papa sama anak ceweknya : Kok ngga dibalas WA nya Papa dari 3 jam lalu ? Kamu di kosan apa lagi dimana nih Nak? Ngga yang aneh -aneh kan?

Manusiawi bila bermunculan pertanyaan, bahkan cenderung ke hal negatif yang kemungkinan menimpa. Sedang apa dan dimana, dirimu yang bikin galau gara-gara tak merespon. 

Padahal statusnya jelas -jelas online ,tapi ngga dibalas. Hehe...

Kira -kira apa penyebabnya? 

Ini hanya berdasarkan pengalaman dan pengamatan, bisa jadi sama atau sedikit berbeda dengan yang Anda rasakan atau lihat. 

1. Mengganggu Privasi. 

Beberapa orang tak mengangkat telepon, atau tak membalas pesan, karena itu mengganggu waktu pribadi mereka. Sedang me time misalnya. 

Lagi enak-enaknya duduk dikursi santai sambil nyeruput kopi ditemani cemilan dan nonton TV, rasanya males banget diganggu beraneka WA dan panggilan telepon. 

Quality time bersama keluarga atau pasangan, yang kemudian berlanjut ke,maaf,  ke hubungan intim misalnya, tentu tak akan bisa meladeni komunikasi daring. Alih alih malah dimatikan. 

Jadi positif thinking aja ya... 

2. Sedang bekerja atau melakukan aktifitas penuh konsentrasi. 

Saya kadang tak suka bila meladeni obrolan telepon panjang kali lebar hingga menyita banyak waktu kala sedang bekerja (kecuali itu berkenaan dengan pekerjaan). 

Misalnya teleponan dari keluarga atau sodara. Nanya kabar ini itu, sampai niatan mau pinjam uang, mesti teleponan dan dengar suara. Padahal sms atau WA aja kan cukup. 

Pernah ngamatin salah satu karyawan, kerap kali di jam kantor, bukan di jam istirahat, teleponan terus sama pacar nya apa tunangannya, sampai -sampai apa yang dikerjakan jadi salah. 

Kadang yang nelpon ngga mikir  ya, kalo kekasihnya lagi bekerja mendapatkan penghasilan buat ngebiayain hidup dia dan hidup pacarnya (bila lanjut terus), dari apa yang ada di depan matanya. Kok malah diganggu. 

Ini juga keseringan istri ato suami telepon pasangannya di kantor, pada jam -jam konsentrasi, bahkan kadang sampai marahan pun lewat telepon...Ya Tuhan, masalah rumah tangga di ributin via daring sampai yang lain pada menoleh

"Ngapain lagi tu dia sama bininya." bisa bisa muncul celotehan dari rekan lain

Yo wes...via WA ato SMS aja bisakan...biar ngga di tau orang lain.  Lagian ini kan kantor,mending fokus sama pekerjaan yang nanti penghasilan dari pekerjaan bisa buat kehidupan juga  kan.  

3. Lagi nyetir, lagi di pesawat hingga di kapal laut 

Demi alasan keselamatan, memang tak baik berkomunikasi via pesan dan telepon saat mengemudikan kendaraan. 

Hal yang sama juga bila menumpang pesawat terbang, otomatis HP harus dimatikan. Demikian juga saat berada di kapal ferry penyeberangan atau di kapal laut antar pulau, yang memang  terganggu oleh sinyal. 

Jadi pahami aja ya..

4. Cowok dan cewek, punya ciri khas yang berbeda. 

Pria kadang tak terlalu suka meladeni pesan yang panjang-panjang dan cenderung berlarut-larut. 

  • Cewek : Sayang...lagi ngapain
  • Cowok : Lagi nonton bola
  • Cewek : Hmm...kok gitu sih jawabnya
  • Cowok : maksudnya?? (sambil berpikir kok balesnya gini)
  • Cewek : Kamu inget nggak 3 bulan lalu aku ngomongin apa..
  • Cowok : langsung Matikan TV kemudian telepon ceweknya...

Pria lebih sukan telepon dan nanya : mau nya apa, langsung pada intinya...Ngga suka dibawa ke barat dulu, ke timur lagi, lalu ujung-ujungnya ke selatan. 

Sebaliknya cewek, lebih suka ngomong banyak di telepon (dengan catatan kalo ngga diganggu datang bulan yang bikin mood turun naik). 

Karena kekuatan wanita itu di kemampuan verbal, kadang malah cowok ngga suka lama -lama dengar wanita bicara panjang lebar. Apalagi marah,ngamuk, cemberutan semuanya dirapelin saat teleponan.

Cowok sudah dari sononya, sedikit bicara banyak mikir. Itu mungkin label cerewet lebih banyak dialamatkan ke wanita. Meski kadang ceriwisnya buat hal yang baik. 

Jadi di satu sisi, cowok mungkin bisa saja malas balas pesan atau malas telepon, karena tak ingin jatah waktunya banyak terpakai di sana. 

Di sisi lain, wanita kadang tak mau merespon pesan atau menunda mengangkat telepon, karena sedang sibuk mengumpulkan kata -kata dan menata dari mana harus memulai. 

Bawaan perempuan yang lebih sensitif  dan cenderung malu-malu, kadang juga kuatir ato takut bila balasan pesannya akan gimana gimana gitu pada si cowok.  

5. Pulsa sekarat paket data game over

Kalo ini, obatnya mesti isi ulang dulu. Jadi pertanyaan pertama yang mungkin ditanyakan : Pulsamu masih ada kan, atau paket datamu ngga habis kan Bro. 

Siapa tau mau berbaik hati bersedekah mengisi...hehe. 

6. Berasal dari nomor HP yang tak dikenal

Ini mungkin alasan paling mendasar mengapa tak direspon. Meski demikian, sekarang sudah ada sejumlah aplikasi yang dapat di instal untuk mengecek identitas pemiliknya. 

Bagaimana agar tak buat penasaran orang lain? 

1. Bila dirasa penting, dalam hal pekerjaan, infokan di WAG

Saya mengamati ini di grup manajemen. Kadang saya juga melakukan. Bila hendak perjalanan dinas, biasanya akan diberitahu di sana. 

"Saya sedang di pesawat dalam penerbangan dari kota A ke kota B, maaf 2 jam lagi baru bisa respon, ada penting di WA ato SMS aja..," 

Pemberitahuan semacam ini, juga bagian dari komunikasi dan koordinasi di dalam pekerjaan. Terutama pada bidang kerja yang membutuhkan keputusan, konsultasi hingga tanda tangan by sistem online. 

Sama halnya juga bila sedang mengemudi kendaraan dalam jarak yang panjang sekian jam atau dalam lintasan pelayaran di kapal ferry atau kapal laut. 

Untuk pemberitahuan ke keluarga, pada WAG Keluarga, juga rasanya baik perihal keberadaan diri. Hanya sebagai info sedang dimana dan hendak ke mana. 

2. Memasang status di WA. 

Ini ada baiknya, tapi ada jeleknya juga sih...Baiknya adalah bila Anda bekerja pada pekerjaan, yang memang melayani banyak orang secara umum. Misal pegawai asuransi, jasa catering dan makanan online, dan sejumlah profesi lain, yang menjual produk ke khalayak. 

Dalam arti, Anda membuka diri dihubungi setiap saat by telepon atau pesan, namun dikarenakan sesuatu hal, layanan komunikasi terhambat sekian jam atau selama periode waktu tertentu. 

"Maaf lagi di jalan...3 jam lagi ya, kalo ada sesuatu yang mau ditanyakan atau urgent dan penting," demikian saya pernah membaca salah satu status di WA dari seorang pekerja di profesi tertentu. 

Tujuan nya baik, agar  konsumen dan pelanggannya tak banyak bertanya mengapa pesan tak dijawab, telepon tak diangkat. 

Namun di sisi jeleknya, info di status semacam ini, bisa diterima semua orang yang ter setting di WA nya dapat mengakses statusnya, tak menutup kemungkinan bisa jadi kesempatan tindak kejahatan. 

Pernah dengar kan, salah seorang warga memasang status "liburan dulu 4 hari gaess..." disertai foto sedang di dalam pesawat. Ternyata rumahnya yang kosong ditinggalkan, besoknya malah kemalingan dimasuki perampok. 

Nah...hati-hati juga kan..hehe. 

Bagaimana menurut kamu ? 

Salam, 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun