Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kerap Kehilangan Sepatu Bahkan Sepeda Motor di Kos-kosan? Kenali Trik Pelakunya

23 Juni 2021   19:22 Diperbarui: 24 Juni 2021   03:48 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Just Sharing....

Awas copet! Aksi copet tak hanya terjadi kala menumpang transportasi umum atau sedang berada di luar rumah. 

Namun bila Anda menyewa sebuah kamar sebagai kamar kos dan tinggal bersama penyewa lain pada kamar yang berbeda, Anda perlu berhati-hati. 

Bukannya berpikir negatif pada sesama penghuni lain, namun kejadian kehilangan barang dan benda berharga di kos-kosan kerap terjadi. Seperti yang dituturkan salah seorang nasabah yang punya usaha kos, yang saya rangkum di bawah. 

Perhatikan trik dan strategi yang dilakukan pelaku, baik seorang diri atau bersama komplotannya. 

1. Kecurian uang, sedikit namun korban tak sadar. 

Curi dompet teman sesama satu kosan, itu namanya lempar batu tapi tak sembunyi tangan. 

Mudah diusut dan dicari karena dompet sama uang berikut isinya seperti KTP, SIM dan, lainnya, justru malah lebih mudah ditelusuri oleh korban. 

Cara ini tak dilakukan lagi oleh pelaku zaman sekarang. Perhatikan trik dan target korban yang diincar. 

Sasaran

Pelaku cenderung akan melakukan ini pada kos-kosan yang kamar mandinya di luar. Masih banyak kita temui kos-kosan model begini. 

Pelaku umumnya adalah teman sebelah kamar. Dia menyasar teman yang biasanya tak kunci pintu kamar manakala ke toilet dengan tujuan mandi.

Durasi mandi, yang kadang bisa sampai 10 menit atau lebih, bisa jadi kesempatan untuk pelaku masuk ke kamar sebelah.

Lagi pula dengan membuka tutup kamar korban, apakah korban tau bahwa kamarnya sudah dimasuki pelaku? Rasanya tidak. 

Trik 

Ketika pelaku sudah di dalam kamar korban, yang diambil bukan dompet korban, tapi hanya selembar atau dua lembar uang. 

Misal ada Rp500ribu di dompet, pelaku cuma ambil Rp100ribu. Bila ada sejuta, mungkin cuma Rp200ribu yang digondol. 

Dengan demikian, korban tak merasa kehilangan karena dilihat uangnya masih ada. 

Korban akan bingung dan menganalisa kembali, bila berhitung: kok tadi 500 ribu, 100 ribunya ke mana ya. 

Dan ini sudah dibaca oleh pelaku, bahwa tak mungkin di saat itu ketika sudah selesai mandi. Bisa saja sehari atau dua hari kemudian. Itu pun bila korban teliti. 

2. Kecurian sepatu. 

Emang sepatu mahal ya, berapa sih harganya... Mungkin Anda bisa berpikir segitu. 

Namun faktanya sepatu olahraga futsal untuk cowok atau sepatu olahraga lainnya untuk bahan yang bagus dan kuat, harganya bisa di atas Rp300ribu. 

sumber: messy koleksi
sumber: messy koleksi
Sepatu cowok, secara saya juga beli dan pakai, harganya bisa sampai setengah juta bahkan Rp800ribu ke atas. 

Dan pelaku, terutama bila dia juga cowok, akan bisa membedakan mana sepatu yang mahal sebagai target. 

Sasarannya:

Sepatu yang ditaruh di depan kamar atau biasanya penghuninya membiarkan begitu saja di luar. 

Ini terutama pada kaum cowok yang biasanya malas menaruh di dalam rak di dalam kamar atau memang sudah ada raknya namun membiarkan ada di depan teras kamar aja. 

Pikirnya sederhana, siapa juga mau ambil. Dan hampir jarang ada kecurian alas kaki. 

Namun pengabaian seperti ini bila terjadi, Anda mesti mengeluarkan ratusan ribu lagi karena ngga mungkin ke kantor ngga pakai sepatu atau untuk urusan lain yang penting. 

Trik yang dilakukan 

Pertama, bisa mengambil sepasang sepatu, membuat Anda bingung. Tapi Anda juga bisa makin bingung, bila pelaku hanya menggondol sepatu kiri atau hanya sepatu kanan saja. 

Dengan hanya  menyisakan salah satu saja di depan kamar Anda, kecil kemungkinan Anda menuduh seseorang di kosan sebagai pelaku. Karena pola ini jarang dan buat apa juga pelaku cuma ambil sepatu sebelah. 

Harapan pelaku, Anda tidak membutuhkan lagi sepatu yang tersisa, dan akan membuang ke tempat sampah. Nah di situlah, dia akan memantau, ke mana Anda menaruh. 

Cara kedua ini biasanya dilakukan pada sepatu yang Anda pake setiap hari dan pelaku bisa saja tetanggaan kamar. 

Ketika dia mendapatkan hasil buangan ini, mungkin dia ngga akan pakai, tapi sepasang yang sudah dimiliki, bisa dijual ke orang lain atau diberikan ke seseorang yang jauh dari pantauan Anda. 

3. Maling jemuran, sasaran baju atau celana mahal. 

Pasar loak bisa ada dimana-mana di masing-masing daerah di Indonesia. Kadang juga menyatu dengan pasar tradisional. 

Pedagang pasar loak atau pasar khusus barang dan busana bekas, mereka bisa saja menjual barang impor buangan atau barang bekas dari warga yang masih layak pakai. Setidaknya bisa diuangkan lah. 

Pelaku bisa saja menjual ke pasar loak celana jins Anda yang mahal, atau gaun yang dibeli dari THR lebaran lalu, manakala Anda tak menjumpai lagi di jemuran. 

Lagi pula bisa aja Anda tak sadar saat mengumpulkan kembali jemuran yang sudah kering, dan Anda sadar manakala hendak menyeterikanya. Lho kok ngga ada. 

Trik: 

Pelaku menyasar ruang jemuran bersama yang biasanya ada di kos-kosan model tertentu. 

Dan untuk menghindari dituduh atau disangkakan, bisa saja pada saat kejadian, pelaku tak akan menjemur pakaian di sana juga alias tak ada cucian pelaku hari itu. 

Logikanya, pelaku sadar bila bersamaan korban menjemur di waktu yang sama, ada kemungkinan korban akan menanyakan ke pelaku, apakah ada pakaian dia yang mungkin saja terbawa oleh pelaku dengan ciri -ciri  tertentu. 

Sayang sekali, bila pakaian kesayangan Anda ,apalagi sudah harganya mahal belinya di online shop luar pulau. Anda rugi dua kali kehilangan. 

4. Kecurian sepeda motor. 

Kendaraan roda 2 hilang di kos-kosan kerap terjadi di banyak daerah di tanah air. Sudah parkir depan di garasi kosan, bahkan hingga di depan kamar pun bisa hilang. Kok bisa? 

sumber:paragram.id
sumber:paragram.id
Ini salah satu cara yang dilakukan pelaku yang kemungkinan sesama penghuni kosan juga. 

Sasaran: 

Teman yang sudah dekat dengan pelaku atau bisa saja korban dikenal suka meminjamkan sepeda motor miliknya ke penghuni lain. 

Trik :

Pelaku sadar akan dicurigai bila dia yang melakukan atau terlalu besar risikonya bila dia sebagai pelaku tunggal. 

Strategi yang dilakukan adalah berkomplot dengan sejumlah teman yang diajak ke kosan miliknya, sekedar main atau ngumpul ngopi-ngopi. 

Pelaku kemudian mencoba meminjam sepeda motor Anda demi sebuah urusan. Ketika membawanya ke luar kosan, dia akan ke juru kunci yang  biasanya mangkal di pinggir jalan atau di pertokoan. 

Pelaku minta dibuatkan kunci serep yang sama seperti persis lekuk-lekuknya dengan kunci motor asli. Lalu setelah jadi, pelaku pulang dan mengembalikan kendaraan Anda. 

Demi memuluskan rencana tersebut, bukan pelaku yang melakukan, tapi salah satu teman komplotannya. 

Iya Anda benar. Dengan memberikan kunci serep yang sudah dibuat dan menunjukkan target sepeda motor, baik warna fisik dan nomor polisinya. 

Bila kos-kosan tersebut terdiri dari beberapa lantai, maka pelaku dengan alasan tertentu, akan meminta untuk pindah ke lantai yang berbeda sehingga tak lagi tetanggaan sebelah dengan Anda. 

Misal Anda di lantai 1, dia pindah ke lantai 3. Ketika  kejadian pencurian, yang biasanya pada subuh dini hari, yang melakukan adalah komplotannya yang tak tinggal di kosan tersebut. 

Anda bangun pagi, motor kesayangan sudah raib. Kecil kemungkinan Anda menuduh pelaku, karena lantainya sudah berbeda. Lagi pula kan Anda tidak sedang meminjamkan motor padanya. 

Yang melakukan adalah rekan-rekannya di luar kosan. Tentu Anda juga tak berpikir sampai ke sana, karena tak kenal juga pada mereka. Apalagi bila tak terpasang CCTV di kos-kosan Anda dan pelaku. 

Semoga tulisan ini bisa meningkatkan kewaspadaan Anda, terutama bila tinggal di kos-kosan pada wilayah yang sering ada kejadian kecopetan atau tindak kriminal. 

Meski demikian, jangan juga terlalu berpikiran negatif  pada  sesama penghuni lain. Sewajarnya saja sambil bisa membaca situasi dan kondisi. 

Baca juga :  https://www.kompasiana.com/adolfdeda/60c0e0418ede48429e176e52/keunikan-manusia-jaman-sekarang-tiap-hari-olahraga-tangan-dan-mata

Salam Bang Napi..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun