Nyanyi lagu pantai...mari kita santai yeah
Agustus 2012....
Malam mulai merayap di Gili Trawangan Lombok. Saya bergegas keluar dari sebuah gang kecil di sudut pulau indah ini.
Bila siang hingga senja sore tadi menggunakan sepeda kayuh , kali ini saya memilih berjalan kaki.
Waktu menunjukkan pukul 07.15 malam. Libur akhir lebaran di tahun 2012 itu membuat banyak pelancong berdatangan.
Meski demikian, sejak jam 2 siang tadi hingga malam ini,saya mengamati lebih banyak warga bukan Indonesia yang berlalu lalang.
Santai mengenakan celana pendek berbahan jins, kemeja lengan pendek, jaket tanpa kancing, dan tak lupa kupluk penutup kepala untuk menghalau aroma dingin angin malam di telinga.
Pemilik penginapan berbaik hati pada saya. Padahal sengaja tak bertemu di Pelabuhan Bangsal pukul 11 siang tadi. Niat hati melihat dari dekat pulau berpasir putih ini, berujung pertemuan yang mengantarkan saya menginap di rumah mereka.

Tak lupa berusaha mengambil foto namun tak kesampaian. HP ku lowbatt tiba-tiba mati. Ya sudahlah.
Aroma jagung bakar bercampur wine dan cocktail. Daging asap dan kelapa muda di atas meja. Gadis -gadis Lombok berkulit kuning langsat dan berwajah manis khas Indonesia, menyapa dan menjamu para tamu.
Berderet cafe, resto, pub dan kedai hiburan malam berada di sejajar dengan lokasi malam ini. Ke sanalah saya bergeser.
Musik menghentak bule bergoyang. Mereka bernyanyi di pinggir pantai berpasir putih. Di bawah terang bulan.
Saya memilih salah satu meja di sudut cafe yang bertema musik reggae. Agak menjauh dari panggung agar bisa mengamati lebih leluasa.
Seorang pelayan pria muda dengan rambut gimbal mendatangi meja saya.
" Kopi hitam satu...kopi lombok ya. Sama brownis coklat dua potong," saya mengorder
" Ngga coba coktail Mas?" tawarnya
"No thanks..." jawab saya

"This is our first time come to Indonesia...," jawab mereka kala kami berkenalan.
Pesanan pun datang. Mereka menikmati malam di Trawangan Gili. Aroma rokok mengepul di bibir merah, celana pendek sepaha, kaos oblong, dan botol bir yang isinya makin berkurang kala malam makin beranjak.
Musisi lokal dengan tampang reggae dan rambut keriting gimbal, bernyanyi di panggung yang berjarak 10 meter dari tempat kami duduk.
Beraneka lagu membius dan mengajak para pengunjung yang sebagian besar turis muda belahan dunia lain untubergoyang.
Tak kurang Luke, Jennifer, Mark and Abigail, demikian sebut saja nama 4 anak muda eropa itu, ikut penasaran dan bergoyang.
Mereka mengajak saya namun saya memberi isyarat tangan agar mereka saja yang menikmati malam santai di pantai.
"Let me take the picture as you all dance on the sand...," tawar saya pada Luke, kemudian dia memberikan kameranya pada saya.
Mereka pun berdansa mengikuti di atas pasir. Menikmati malam di bawah tamaran bulan dan lampu taman. Sementara saya merekam dan mengabadikan dengan kamera.
Ketika lagu berganti ke lagu Welcome to my Paradise yang dipopulerkan mendiang Bang Tepeng alias Steven Nugraha Kaligis, vokalis Steven & Coconut Treez, saya pun ikut bernyanyi dan bergoyang bersama mereka.
Come and take a look out through my eyes
And you decide why people act this way
People thieving, fighting, telling lies
They criticize and hate each other
Nature colors all have changes some how
The seas are brown the skies are thick and grey
All of these things make me feel so down
And think about finding my own place
A place where we can toast and drink
A place where we can share and some weed
A place where there’s no bullshit and...
every body can come
[Reff]
Welcome to my paradise
Where this sky so blue Where the sunshine so bright
Welcome to my paradise
Where you can be free Where the party never ending
Nature colors all have changes some how
The seas are brown the skies are thick and grey
All of these things make me feel so down
And think about finding my own place
A place where we can toast and drink
A place where we can share and some weed
A place where there’s no bullshit and...
every body can come
[Reff]
Welcome to my paradise
Where this sky so blue Where the sunshine so bright
Welcome to my paradise
Where you can be free Where the party never ending
Selamat jalan Bang Steven. Terima kasih grup band Steven & Coconut Treez yang mewarnai dunia anak muda Indonesia dengan lagu -lagu reaggae bertema riang ala -ala anak pantai.
Welcome to my paradise (2005), Lagu Santai (2008), Atmosphere (2008) dan sejumlah hits lain, telah mengisi blantika musik Indonesia meski tak panjang grup musiknya.

Mungkin saya salah satunya dari sekian banyak anak pantai, anak gunung, anak muda dan yang pernah muda serta para reggae mania di luar sana.
Selamat jalan Bang Steven, Rest in Peace dan "Rest in Paradise"
Salam
Referensi :
1. https://t.co/ZhIwW148ET?amp=1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI