Karena takut kenapa-napa, langsung segera ke UGD di rumah sakit terdekat. Petugas meminta KTP dan kartu BPJS untuk registrasi. Mereka kemudian memberitahukan pada seorang dokter.Â
"Bapak sudah minum obatnya?", tanya dokter jaga wanita yang mengenakan kaca mata.Â
"Sudah dok, cuma sakitnya masih. Tadi saya coba pipis lagi sebelum ke sini, tapi enggak keluar malah darah yang menetes," jawab saya
"Itu ISK pak, bapak harus banyak minum agar bakterinya keluar bersama urine. Kalau masih sakit, minum lagi obat yang hijau ini (Scopma plus maksudnya)," terang si dokter.
Tak ada obat baru tambahan yang diberikan dokter jaga malam itu karena obat dari dokter umum sudah cukup dan katanya obatnya ini sudah bagus. Saya pun pulang ke rumah dan melakukan sesuai arahannya.Â
Puji syukur, memang benar adanya. Dari jam 2 pagi sudah tak terasa lagi sakit mencengkeram. Tidur nyenyak sampai paginya bangun jam 8 dan pipis sudah lancar namun masih berwana merah kecoklatan.Â
Hari-hari berikutnya, rutin minum antibiotik sampai habis dan obat lainnya. Hasilnya urine sudah kembali ke warna normal. Dan anyang-anyangan juga menghilang, termasuk rasa sakit di pinggang dan di bawah perut.Â
Apa yang bisa dibagi dari pengalaman ini?Â
1. Selalu rajin minum banyak air putih
Dokter tempat saya berobat menyarankan minum paling tidak 1,5 liter per hari, terutama di pagi hingga sore.Â
Tak apa-apa lebih sering ke belakang. Tak apa-apa repot dikit pengin pipis daripada repot nanti bila kena ISK atau gangguan batu di saluran kemih.Â