Ironisnya jaman sudah berubah dan hampir semua bidang pekerjaan dan kehidupan, setidaknya memerlukan kemampuan minimal berbahasa asing.Â
3. Pengen bisa ngomong sama orang bule.Â
Konotasi bule selalu lekat dengan bahasa inggris, karena hampir diajarkan di semua negara. Tak sedikit warga mendalami agar tak terkendala dalam berkomunikasi.Â
Saya juga terdorong belajar agar bisa mengenal budaya negara luar dan orang-orangnya via komunikasi langsung.Â
Baca juga : https://www.kompasiana.com/adolfdeda/6059e2488ede484da1609cc2/jadi-teman-dadakan-buat-dua-bule-kesasar
4. Tuntutan pekerjaan dan profesi.Â
Kerja di hotel berbintang, bahkan sekelas hotel melati pun butuh kemampuan bahasa inggris.Â
Kerja di perusahaan berbasis pariwisata, perusahaan asing, atau perusahaan nasional yang berafiliasi dengan kantornya di luar negeri, sangat butuh kemampuan bahasa inggris.Â
Mau jadi wartawan, presenter di TV, koresponden luar negeri, kerja di KBRI, jadi diplomat, pilot, pramugari, dan beraneka profesi lainnya, sangat membutuhkan komunikasi baik lisan maupunÂ
Fungsinya sebagai tambahan pelengkap  kemampuan berbahasa Ibu (Indonesia), rasanya cukup mendukung dalam karir. Tak salah dari para pekerja kepincut mempelajari.Â
5. Demi perkembangan kepariwisataan di daerah lokal.Â
Ketika sirkuit internasional akan dibuka di Mandalika Lombok NTB, salah satu isu yang menarik perhatian adalah apakah kemampuan SDM lokal sudah dibekali kemampuan bahasa asing, terutama bahasa inggris? Link medianya bisa baca di sini : Siap-siap Daftar KEK Mandalika Butuh 27.694 Tenaga Kerja