"Hanya berbagi dari sebuah pengalaman...."
Setiap kaii menjelang hari pertama puasa, selalu terkenang akan laptop sendiri. Komputer jinjing ini dibeli dengan uang Tunjangan Hari Raya yang diterima pada tahun 2012. Sautuh-utuhnya membayar tunai.
Bukan berarti untuk memiliki laptop tidak boleh dengan cara kredit, cuman saya kepikiran saat itu, bagaimana dengan rejeki hari raya yang diberikan tempat bekerja, terpakai untuk sesuatu yang bermanfaaat dan digunakan jangka panjang. Bukan sementara.Â
Kini di tahun 2021, sudah 9 tahun laptop tersebut masih jadi teman dalam bekerja dan aset yang menghasilkan pemasukan tambahan bagi saya.Â
Sejak tahun 2014 bergabung di Kompasiana, laptop ini yang masih awet dan berfungsi baik, masih kepake buat nulis dan mendapat K-Rewards yang meski jumlahnya ndak banyak, namun bisa buat bayar ini itu yang nominalnya kecil-kecil setiap bulan.Â
Paling tidak, tak mengeluarkan sejumlah dana dari gaji bulanan atau kalaupun ada, paling tidak ada subsidi silang...hehe.Â
Selain itu, sehubungann dengan pekerjaan utama, benda yang satu ini juga bisa kebawa ke mana-mana dalam ransel, dengan tipikal saya yang suka easy going dan kadang perjalanan dinas.Â
Sekalian juga nyimpan beraneka memo kantor dengan file-file berukuran gede, yang tak bisa semuanya kesimpan di memori HP. Di zaman pandemi, dengan semuanya serba online, WFH dan WTD, barang satu ini mendukung banget.Â
Soalnya kalo ngandelin HP terus, kasihan juga mata...hehe. Karena layar HP terbatas lebarnya, ada baiknya sih di selang-seling sama laptop.Â
Apa yang mungkin bisa dibagikan sehubungan pemanfaatan dana THR, seandainya di masa pandemi ini, ada rejeki dari Sang Kuasa dalam bentuk pemberian dari tempat bekerja, Â antara lain:Â