Jangan lupa, biasanya tuk mendapatkan foto terbaik, bisa saja sebuah sajian makanan dibuat dengan fokus dan konsentrasi tinggi tuk mendapatkan gambar kualitas terbaik ,yang kelak akan dijadikan sebagai foto cover atau foto paling 'cantik' Â yang kan diupload terus -menerus.Â
Hasil yang tak sama persis ketika makanan ada di depan pelanggan, bisa jadi salah satu faktor nya karena dibuat cepat demi melayani order. Â .Â
Pesan pentingnya, apapun makanannya, perlu diperhatikan adalah kebersihan bahan,pengolahan, peralatan yang digunakan hingga kemasannya. Tambahan nya memperhatikan pula faktor kehalallan dan tipikal warga yang mungkin sensitif dalam tanda kutip. Â
Yang diterima hanya hasil jadi. Soal enak semua bisa maknyuss, tapi apakah bersih dan sehat dan dikemas baik, hanya pedagang dan mereka yang mengolah yang tahu. Di luar itu, metode dan teknis pengantaran, pakai apa dan siapa yang mengantar juga, perlu diperhatikan.Â
3.Harga sesuai dan bersaing.Â
Alasan satu dan dua di atas bisa bikin harga akan naik. Tidak salah juga karena ada tipe pelanggan tak persoalkan harga, yang penting enak, bersih dan sehat.Â
Namun sehubungan pandemi yang berakibat pada daya beli orang per orang, jangan terlalu tinggi juga karena kelas pengguna grup jual beli semacam ini banyakkan dari menengah ke bawah. Terlalu rendah di bawah pedagang lain,juga bisa merusak pasaran ..Â
Untuk komponen ongkos jasa pengantaran,pilihannya bisa dimasukkan ke harga makanan atau dibayar tersendiri menyesuaikan jarak.
4. Pelayanan dan etika.Â
Tak ada salah, menentukan jam berapa pengantaran akan dilakukan setiap hari atau jam berapa terakhir order pesanan diterima. Pertimbangkan berapa lama mengolah tuk mendapatkan hasil terbaik dan ketersediaan stok bahan.Â
Manajemen waktu seperti ini berguna karena bentuk bisnis dikelola sendiri sehingga ada cukup waktu antara cukup beristirahat dan waktu bekerja. Setelah ditetapkan, pembeli akan menyesuaikan timingnya dan pedagang diharapkan konsisten menjalankan, Â termasuk ketepatan mengantarkan order.Â