Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tetangga Masa Gitu, Gara-gara Pagar Rumah Tinggi dan Tertutup

3 April 2021   15:20 Diperbarui: 4 April 2021   00:59 3564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri_salah satu rumah warga di kompleks perumahan

1. Bikin pagar tertutup itu menandakan penghuninya ndak mau akrab dengan tetangga. 

Apa iya begitu, kayaknya perlu dibuat polling terbuka dehh. Entah benar ato tidak, kayaknya pemilik rumah punya pertimbangan sendiri. 

Ada alasan mengapa ukurannya segitu sampai teras dan halaman depan rumah tak terlihat dari depan. Bahkan parkir nya pun di dalam. 

Tampilan pagar seperti itu memang menyiratkan pesan tak ingin dekat dengan samping kiri dan kanan. Jadi tak bisa disalahkan juga andai penghuni lain jadi berpikir : tetangga masa gitu. 

2. Biar bebas mau ngapa-ngapain, ndak ada yang tau. 

Ini tak hanya pada hal yang baik, tapi melenceng jauh pada analisa negatif. Mulai dari bisa membawa orang lain tuk melakukan tindakan kriminal,tindakan senonoh, atau merancang modus dan rencana kejahatan, tanpa di ketahui atau terpantau warga perumahan lain. 

Meski itu rasanya kecurigaan yang berlebihan atau suudzon lah istilahnya, namun tak menampik ada tetangga lain bisa kepikiran demikian. 

Faktanya juga memang ada ditemui,misal maaf kata, kegiatan ngisap sabu barengan atau judi berjemaah karena tampilan tempat tinggal juga mendukung. 

3. Kasian anak-anaknya, ngga bisa main dengan anak komplek. 

Jauh sebelum masa pandemi datang, dengan desain eksterior rumah seperti itu, ada sebagian orang tua mengharapkan anak-anaknya bisa lebih banyak diam di rumah dengan fasilitas yang disediakan. Aman,nyaman dan tersembunyi. 

Namun di lain sisi, sejumlah teman-teman anak tetangga lain, yang mungkin sebaya dan sepantaran, jadi ndak enak main ke rumah mereka karena ada pagar bak teralis penjara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun