Ketika harapan disalahgunakan....
Singkatan gaul PHP populer di kaum milenial. Kepanjangannya adalah pemberi harapan palsu. Menggambarkan seseorang yang membuat janji namun tidak menepatinya. Ada harapan yang disematkan namun realitanya tak sesuai.
Dan apakah artis Raffi Ahmad (RA) Â yang keluyuran setelah divaksin dan buruh bernama M Nuh dari Jambi yang memenangkan lelang motor listrik Jokowi senilai 2,5 milyar pada Mei 2020 bisa dikatagorikan PHP?Â
Pertanyaannya, Â PHP pada siapa dulu. Karena dua orang ini berkaitan langsung dengan Pak Jokowi untuk kepentingan sebuah helatan nasional di tanah air, sudah pasti akan mengarah ke pemerintah. Udahannya akan merembet ke kita sebagai warga negara.Â
Tapi PHP nya dalam bentuk apa ? Mari coba kita analisa dalam 3 persamaan diantara kedua 'aktor' ini. Satunya emang beneran aktor, seorang lagi M Nuh juga 'aktor' acara lelang motor nasional 2020 lalu.Â
1. Sama -sama ngga sadar dengan profesinya
Kita mahfum, pasti bukanlah Pak Presiden yang langsung memilih Raffi Ahmad sebagai representasi dari milenial di tanah air untuk divaksinasi. Kepala negara bisa jadi mendapat bisikan atau rekomendasi dari tim yang terdiri dari orang-orang di sekeliling beliau. Dan pilihan jatuh pada artis kelahiran 17 Februari 1987 ini. Â
Sebagai orang awam, apa yang terlintas di pikiran kita ketika melihat si RA ini show off di layar TV atau layar gawai , selfi dengan Presiden RI? Hebat, kagum, bisa dekat dengan orang nomor satu di RI. Di lihat oleh kepala negara lain dan mungkin juga warga di belahan dunia lain. Lha terus apa harapannya pemerintah terhadap RA?Â
Menjadi contoh dan memberi pengaruh positif pada warga di tanah air. Salah satu alasannya lantaran profesinya sebagai artis. Namun dari apa yang dipertunjukkan suami Nagita Slavina ini, dalam satu hari malah bikin harapan kepala negara tak kesampaian. Pagi di vaksin, malam di pesta, besok di diciduk.Â
Ternyata ngga sadar profesi juga dilakukan M Nuh, seorang buruh di Jambi yang memenangkan lelang 2,5 milyar motor listrik yang di TTD Pak Jokowi. Ini orang dengan penghasilannya, perlu berapa tahun buat cukupin harga segitu. Malah mengalahkan saingannya orang -orang kaya.Â
Parah nya dua-duanya berhubungan langsung dengan Bapak Jokowi. Merujuk pada makna PHP di atas, sepertinya mereka berdua memang tak menepati janji dan harapan, mengapa mereka dipilih. Â
2. Sama -sama ngga sadar tujuannya apa.Â
Program vaksinasi nasional Bulan Januari 2021 dan Acara lelang motor di Bulan Mei tahun 2020 lalu, dua-duanya punya korelasi dengan program pemerintah dalam penanganan Covid di tanah air. Itu mungkin alasannya mengapa para perwakilan disandingkan bersama dengan kepala negara sebagai representasi ke masyarakat.Â
Bila Raffi Ahmad sadar tujuannya, dia ngga akan keluyuran kemana-mana setelah divaksinasi. Dengan merajalela kaki dan badannya ke sana ke sini, menujukkan bahwa RA mungkin dipikiran dia, itu hanya formalitas doang.Â
Bagaimana dengan tukang buruh M Nuh pemenang fiktif motor lelang itu? Sepertinya sama. Buktinya ketika diketahui profesinya, dia malah bingungÂ
"Saya kira hadiah gratisan dari Bapak Presiden," katanya ketika di ciduk Polda Jambi.Â
Wadoh...Bahaya memang kalo ngga sadar tujuan
3. Sama -sama ngga dikontrol panitia dan tim penyelenggara.Â
Seandainya RA, diperingatkan mesti ngapain dan harus bagaimana setelah di vaksin oleh panitia atau tim yang menvaksinasi, paling tidak mengontrol dia untuk tetap menaati prosedur dan tahapan setelah vaksinasi. Bisa jadi kita ngga menyaksikan tindakan konyolnya yang menjadi viral beberapa hari ini.Â
Ini acara presiden orang nomor satu di Indonesia lho, bukan acara kawinan lelang sapi di kecamatan. Mengapa bisa sampai seorang buruh memenangkan lelang 2,5 M. Lha gimana mbayar nya dia? Ambyar Kakak!!
Apa pelajaran yang bisa dipetik warga dengan dua kejadian ini?Â
Semoga tak terulang dengan kasus yang berbeda, terutama pada helatan pemerintah berskala nasional. Pada kejadian RA beberapa hari lalu, beraneka silang komentar menyatakan bahwa RA adalah kita, gambaran tipe perilaku sebagian warga di tanah air.Â
Bisa jadi itu bisa benar dengan fakta di lapangan, namun bisa juga tidak lantaran warga biasa bukanlah artis. Tak punya dampak sosial sebesar para selebriti yang hidupnya dipancarkan oleh media sehingga dikenal secara luas.Â
Lagi pula ada banyak juga kan, para selebriti selain RA yang bisa menjaga harapan dan tujuannya pemerintah, andai mereka ditunjuk sebagai representasi milenial.Â
"Apa yang Raffi lakukan dapat berdampak signifikan karena dia punya banyak pengikut, punya banyak fans, nanti dianggap habis vaksin boleh bebas tanpa protokol seenaknya. Seharusnya tindakan Raffi memberikan dampak positif bukan negatif seperti ini," ujar David.Tobing, advokad publik yang melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Depok atas perilaku tersebut (CNN Indonesia).Â
Demikian juga dengan buruh M Nuh dengan analogi berbeda. Bila buruh bangunan dan sudah berpengalaman, harapannya sadar istilah pelelangan dalam proyek konstruksi. Mana ada lelang proyek  yang gratis? Pemenang lelang mesti siapkan dana juga.Â
Lagi pula di jaman Covid mulai Maret tahun lalu, emang pemerintah mau kasih barang gratis 2,5 M ke seseorang. Lebih baik rasanya dibagikan ke khalayak dalam bentuk bansos dibanding kasih ke perorangan.Â
Insight nya mungkin buat kita, memang kalo ngga sadar profesi, sadar tujuan dan tak terkontrol, bisa bahaya atuh!
Â
Referensi :Â
1. https://regional.kompas.com/
2. https://www.cnnindonesia.com/
Salam,Â
16/01/2021, Â 13.40 wita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H