Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Mengajukan Kredit, Mengapa Rumah Saya Difoto?

9 Desember 2020   20:18 Diperbarui: 11 Desember 2020   09:19 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto didepan rumah.| Sumber: KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI

Secara ringkas, beberapa kegunaan bagi lembaga pembiayaan, baik finance atau pun perbankan berkenaan dengan foto rumah calon debitur dengan foto selfi pegawai, antara lain adalah: 

1. Sebagai bukti bahwa karyawan benar sudah survei ke tempat nasabah. 

Mengapa? Karena banyak kasus fraud, salah satunya disebabkan oleh survei fiktif. Oknum karywan tidak berkunjung ke rumah calon nasabah, namun memanipulasi data fisik dan kondisi lingkungan tempat tinggal. 

Modusnya bisa kongkalingkong dengan nasabah atau menerima bayaran tertentu dari pihak lain, demi memuluskan pengajuan.

Dari hasil temuan audit, ada saja kasus seperti ini. Namun dengan penerapan digital, hampir semua petugas lapangan menerima sebuah perangkat android dari perusahaan atau milik mereka sendiri, yang disetting dengan aplikasi. 

Tujuannya untuk mengecek kebenaran foto dan waktu lokasi, mana kala foto itu dikirim dari lokasi tempat debitur. Jadi potensi memanipulasi semakin menyempit.

2. Dokumen foto rumah sangat berguna sebagai bahan analisis Divisi Kredit. 

Divisi kredit yang biasanya menangani analisis risiko akan memasukkan data fisik rumah dan kondisi lingkungan tempat tinggal calon nasabah ke dalam parameter kredit, bersamaan dokumen lain milik nasabah. 

Hasil analisis akan memunculkan yang namanya scoring. Istilah scoring, pada beberapa lembaga pembiayaan, bisa sama atau berbeda. 

Hasil scoring bisa lowest (sangat kurang), low (kurang) atau good (baik). Scoring yang jeleknya hampir pasti pilihannya ada dua: bisa ditolak, bisa juga direkomendasi dengan catatan tertentu. 

Misalnya, bila kredit kendaraan minta naikkan DP (uang mukanya). Bila itu pembiayaan multiguna, plafon pinjaman dikurangi. Kadang juga dimintakan tambahan data lain dari nasabah yang bersangkutan untuk menaikkan scoringnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun