Bila ingin jadi pemimpin di masa depan, berusahalah untuk memimpin dirimu sendiri dengan benar, agar di masa yang akan datang, sulit bagi orang lain menemukan jejak kelam dirimu kala kau diusung sebagai calon pejabat.Â
Hmm...nasihat ini bukan menggurui, cuma memang dampaknya akan ke situ juga seandainya kelak terjun di politik.
4. Bertebaran selebaran contoh surat yang mengarahkan pada satu calon, dengan calon lain tak bergambar
Ini saya lihat sendiri. Beberapa hari lalu di rumah salah seorang warga. Maksudnya baik, mungkin mengedukasi perihal apa saja yang nampak saat membuka kertas surat. Akan terdapat beberapa pilihan foto calon kepala daerah beserta nomor urutnya.Â
Namun bila contoh kertas yang diberikan hanya berisi foto salah satu paslon, sedangkan calon yang lain tak ada fotonya, bisa dimaknai berbeda.Â
Bisa saja yang memberikan contoh kertas tersebut mengharapkan pada saat coblos nanti, bawa saja surat ini, dan coblos foto yang sama. Jangan pilih yang lain.Â
Akan menjadi menarik, apabila tim pemenang lain juga datang dan melakukan hal yang sama. Makin bingung warga menerima lebih dari satu contoh kertas surat yang sama dengan modus yang mirip.Â
Namun bila warga sudah punya calon sendiri, tentu tak akan menggoyahkan atau berpaling pada calon lain.Â
Apa yang mungkin bisa dijadikan acuan bagi si calon untuk mendapatkan suara?Â
Ini hanya sebuah pemikiran sederhana. Di luar dari beraneka strategi yang dijalankan si calon dan tim pemenangnya. Saya ingat pernah membaca sebuah buku karya penulis populer dari Amerika, saat jaman kuliah dulu.Â
Pesan intinya adalah tak peduli seberapa banyak yang kamu tahu, seberapa tinggi pendidikanmu, seberapa besar wawasanmu, seberapa banyak hartamu, orang cenderung akan tertarik pada seseorang (pemimpin) yang peduli pada kehidupan dan kebutuhan mereka.