Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspada Risiko Penularan Penyakit dari Pemakaian Alat Makan Bersama

11 Agustus 2020   14:20 Diperbarui: 17 Agustus 2020   21:31 1380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu di mana saya mengisi perut demi asupan energi? Bisa jadi di warung makan di seputaran tempat saya bekerja. Tak jauh dari aktivitas saya sehari-hari. Dan namaya kegiatan rutin setiap hari, itu tak musti layaknya bekerja sebagai pegawai kantoran atau karyawan non formal lain. 

Namun juga termasuk anak sekolah, mahasiswa, para pedagang di pasar, operator kendaraan di terminal dan pelabuhan, dan beragam profesi lain. 

Ketika saya dan rekan-rekan pejuan Rupiah ini berjibaku setiap hari sesuai panggilan dan profesinya di luar rumah, sudah pasti untuk kebutuhan makan akan memilih warung-warung makan yang berdekatan dengan pusat aktivitas di mana kita bekerja.

Dan tidaklah salah, bila akan mendatangi tempat makan yang rasa makanannya enak. Apalagi jika murah di kantong, pasti cenderung akan menarik banyak pelanggan. 

Nah dengan pola perilaku menggunakan wadah minum bersama, seperti yang saya saksikan sendiri, bukankah itu berpotensi menjadi media penularan beberapa penyakit dari orang ke orang, dari pelanggan ke pelanggan? 

Logika sederhananya adalah orang datang dan berkumpul tujuannya buat makan. Entah beli dan bungkus, atau beli dan makan di situ. 

Karena tujuannya itu, kita bisa saja tak saling kenal satu sama lain. Seandainya ada yang sakit, atau mungkin mengidap suatu penyakit, atau sakit tanpa gejala yang tak nampak secara fisik, sudah pasti antar sesama pelanggan, tak ada yang kepo atau berniat mendeteksi. 

Lagi pula, namanya warung makan, jauh sebelum masa pandemi, tak ada itu protokol kesehatan dan lain sebagainya. 

Realitanya adalah ada beberapa penyakit yang bisa ditularkan lewat berbagi alat minum. Mungkin beberapa rekan yang berprofesi medis,bisa mengkoreksi bila salah. 

Ditelisik dari media, penyakit semacam Herpes, Hepatitis A dan beberapa penyakit menular lainnya, termasuk Coronavirus, dapat ibaratnya diestafetkan pada orang lain, melalui air liur atau ludah si pengidap yang menempel atau tertinggal di wadah bekas minum.

Bisa dibayangkan dengan pola perilaku yang saya amati,dengan volume pengunjung di sebuah warung makan. Migrasi virus atau bakteri antar orang per orang memang tak bisa dilihat secara mata fisik. Kewajiban kita mungkin adalah menerapkan pola hidup sehat demi menjauh dari terpapar dengan sumber penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun