Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kelola Celengan Receh, "Hancurkan" pada Waktunya

25 Mei 2020   22:38 Diperbarui: 26 Mei 2020   10:20 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di benak kita uang receh adalah uang kecil.Nilainya antara Rp.500 hingga Rp.2000. Saking kecilnya, kadang diabaikan. Hanya tergeletak di dashboard mobil untuk bayar parkir. Sebagian di taruh di laci meja atau di samping TV. 

Dalam tas kerja juga tersimpan para recehan itu di sela sela kantong. Berserakan dan malah tak dianggap. Bahkan menjadikannya sebagai kembalian atau membayar sesuatu, biasanya orang sungkan sehingga didahului kata : Maaf, uang receh ya. 

Tak salah memang. Menengok KBBI, makna kata receh atau recehan adalah uang kecil dari kertas atau logam alias uang pecahan.Ibarat uang seratus ribu adalah rempeyek, uang receh adalah serpihan -serpihan rempeyeknya.

Membuka toples yang isinya rempeyek kacang, orang lebih tertarik mengambil rempeyek utuh dibanding pecahan - pecahannya. Namun bila yang utuh telah habis, serpihannya pun kadang terengut juga dan masuk ke mulut...hehe. Soalnya tak ada pilihan lain. 

Menariknya, kadang kita cukup terkesima kala membaca atau mendengar seseorang membeli sesuatu yang lumayan harganya dengan uang receh.

Terbesit di benak, berapa lama orang tersebut mengumpulkan uangnya? Dengan cara apa dia mengumpulkannya? Disimpan di mana recehan -recehan itu? Mengapa dia tak tergoda memakainya selama mengoleksinya?

Saya juga akhirnya  terinspirasi.  Lantas mencoba untuk meniru.  Istilahnya ATM alias Amati, Tiru, Modifikasi. Seperti yang dituliskan di awal, sejak tahun ini, saya mengumpulkan koin demi koin dan menempatkan ke dalam sebuah toples.

Biasanya uang recehan itu digeletakin di laci kantor, sekarang saya bawa pulang dan masukkan dalam kantong ajaib versi saya, bukan dora emon. Recehan yang nyelip di tas kantor, saya kumpulin dan cemplungin juga, biar ngumpul sama teman-temannya, berkomuniitas sesama receh;)

Dari Bulan Januari hingga Bulan Mei ini sudah ada 5 bulan berjalan. Celengannya berupa toples sengaja dipilih berbahan plastiik dan bening agar mudah mengamati dari luar sudah sejauh mana 'gundukannya'. Dengan begitu memacu saya untuk terus mengisinya.

Targetnya bukan sampai penuh celengannya atau hingga sampai sekian juta. Targetnya adalah waktu, yakni hingga akhir tahun sudah berapa itu uangnya. Jadi setiap kali cemplungin, saya tak tahu alias sudah berapa akumulasinya. 

Godaanya adalah bila diketahui jumlahnya sudah sekian ratus ribu atau sekian juta, bisa -bisa terpakai dan bahkan bisa putus komitmen (terhadap) diri sendiri. Lantaran itu bagian atas nya saya isolasi agar tak mudah untuk di buka - buka dan dan dihitung.Komitmennya akan dipakai bila sudah setahun alias di tanggal 31 Desember 2020. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun