" Orang Jepang Kak," jawabnya sedikit tertahan.Â
Air matanya jatuh, Meniitik keluar.Â
"Mengapa kamu menangis.." tanyaku
"Aku sudah melayani  di gereja. Ngerasa berdosa, Ngerasa bersalah pada orang tua yang jauh di ruman. Aku datang ke sini untuk kuliah. Sekolah dokter karena belum banyak dokter di sana, Aku seperti merasa tak layak Kak. Tak ingin kuliah lagi. Sudah beberapa hari aku ndak kuliah Kak," tuturnya dengan sedikit nada terisak.Â
"Tujuh kali orang benar jatuh, tapi dia bangkit kembali," kataku mengutip sebuah ayat,"Kamu baru sekali jatuh, masa merasa semuanya hancur. Yang lebih parah dari kamu banyak, tapi apa kamu mau terus -terusan jatuh. Tuhan aja ngampuni kamu, masa kamu ngga ngampuni dirimu  sendiri. ..."
Rasa bersalah dalam diri manusia, bisa jadi tujuan mulianya memunculkan kesadaran tuk tidak mengulang. Karena sekali melakukan dengan penjaja sex, bakalan ketagihan. Hasrat yang timbul lama -kelamaan akan menjadi kebiasaan. Masalahnya itu beresiko lantaran status mahasiswa itu identik tanpa pekerjaan. Hidup di kota dari kiriman orang tua. Belum lagi potensi penularan penyakit. Bisa -bisa ngga jadi  'orang'.
Kata 'orang; dalam bahasa sehari -hari di sana adalah seorang yang dihormati dan disegani karena memiliki pekerjaan dan penghidupan yang baik. Dan salah satu cara, mungkin adalah menyekolahkan nya ke luar pulau atau luar negeri, demi mendapatkan keilmuan yang berguna untuk karir dan kehidupannya di masyarakat.Â
"Kiriman saya habis Kak buat bayar itu (pelacur). Orang luar soalnya. Uang kosan tekor, Saya juga belum makan Kak," katanya lagi
"Apa yang ada di dalam kamarmu yang berharga, mungkin bisa dijual sampai krimanmu datang," ujarku,Â
Sejurus dia ke kamarnya. Lalu kemudian balik ke kamarku dengan membawa sebuah botol parfum. Digoyang -goyangkannya kemasan kaca berwarna biru itu.Â
" Baru aku beli seminggu lalu. Masih banyak isinya, Harganya sejutaan lebih. Gimaan ni Kak," tanyanya dengan sedikit ekspresi bingung.Â
Dalam hati, Leo Leo. Parfum merk itu memang mahal harganya. Dan di tahun - tahun segitu, hingga hari ini, Â harganya masih mahal dan termasuk minyak wangi kalangan atas. Mungkin Si Leo termasuk penganut gaya hidup musisi yang kadang -kadang nampil di panggung. Atau mencoba gaya hidup artis dengan parfum branded..hehe.Â