Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rempeyek dan Wanita Pedagang Bakulan di Halaman Kantor

27 Juli 2020   12:54 Diperbarui: 27 Juli 2020   12:58 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Anakku perempuan dah SD. Aku pindahin dia Om, dari Jawa untuk sekolah di sini. Aku jualan buat anakku. Aku pengen anakku punya masa depan yang baik. Tak seperti ibunya yang tak sekolah tinggi. Bila suatu saat dia besar dan menikah, aku tak ingin nasibnya seperti ibunya. Paling tidak, bila nanti suatu saat dia alami dalam hidupnya seperti aku, dia bisa mandiri."katanya panjang kali lebar kala kuajak duduk di teras kantor lantaran teriknya cuaca di siang waktu Sumbawa

" Kesulitan hidup bukan untuk diratapi Om. Susah boleh, menyerah jangan," katanya menutup obrolan siang itu. 

Saya membeli lagi 10 bungkus untuk menitipkan pada salah satu warung milik nasabah , yang sudah kenal dekat sama saya. Kemudian bergegas ke dalam kantor. Balik ke meja saya. Mengambil HP dan mengupdate status WA saya.

" Hidup bukan untuk diratapi. Susah boleh, menyerah jangan"

Terima kasih Tuhan untuk pelajaran hidup dari pertemuan tak sengaja hari ini. Betapa banyak orang yang mengalami hal yang sama seperti wanita ini dalam perjalanan berumah tangga. 

Tak hanya korbannya istri, bisa juga suami dan anak -anak menjadi korban lantaran 'kenakalan' sang istri. Apapun yang terjadi, hidup terus berjalan. Meratap boleh, menangis sah -sah saja. Tapi jangan tenggelam di dalam duka. Jangan bergelimang di dalam kesedihan. 

Esok kan masih ada harapan, karena harapan memberimu kekuatan. Jika engkau sendiri tak kuat, bagaimana mungkin engkau menguatkan orang -orang yang kau kasihi dalam hidupmu ? 


Salam, 

Sumbawa, NTB, 27 Juli 2020

13.30 Wita

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun