Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mengintip 7 Keunikan Penumpang di Atas Kapal Ferry

23 Februari 2020   18:36 Diperbarui: 27 Februari 2020   01:25 3640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masuk ferry di Poto Tano| Dokumentasi pribadi

Sayang lebihnya itu cuma 1 alias 3 dermaga. Jadi kebayang kan kalo di antara pelabuhan-pelabuhan di dua provinsi bersaudara dekat ini salah satunya 'ngambek' alias minta di renovasi atau diservis. 

Saking lamanya antre masuk dermaga, sampai habis stok kopi dan pop mie di kantin kapal lantaran penumpang pada borong semua buat isi perut sembari nunggu kapal merapat...hehe. 

Selama perjalanan kemarin, saya mengabadikan beberapa gambar dari para penumpang selama di atas kapal ferry, baik dari Sumbawa menuju Lombok, maupun dari Lombok menuju Bali. 

Tumben saya melakukannya karena ini sudah kali yang kesekian naik moda transportasi laut ini. Cuma saya berpikir ada baiknya juga saya menuangkannya dalam tulisan karena bisa jadi tipe penumpang yang sama bisa ditemukan di angkutan ferry di penyeberangan lain di tanah air. 

Kita warga Indonesia, tak hanya satu nusa satu bahasa, tapi boleh jadi satu perilaku dengan kebiasaan yang sama. Demikian juga warga asing yang menjadi penumpang di dalamnya. 

Tentu sedikit berbeda karena perbedaan budaya. Ada keunikan di dalam kebiasaan. Entah itu baik atau pun kurang baik, kembali kepada sejauh mana kita masing-masing memandangnya. 

Harapannya sih yang baik dipertahankan, yang kurang baik di kurangi. Syukur -syukur di delete alias di hilangkan, bukan di undo atau di reply ya...hehe.

Ada tujuh kebiasaan yang saya potret, skalanya beragam dari yang patut dicontoh sampai yang (mestinya ngga dilakukan). Apa saja? 

1. Tidur di atas kursi penumpang, meski penumpang yang lain tak dapat tempat duduk
Dari mana asal kebiasaan ini dan siapa yang memulai, saya kurang tahu. Namun semenjak saya mengenal kapal ferry di zaman kuliah dulu, akhir 90-an hingga awal 2000-an, hal yang pertama saya amati saat naik di penyeberangan Bali-Jawa PP alias Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang.

Setiap kali liburan, saya mengunjungi kakak yang kuliah di Jogja dan juga satunya yang bertugas di Kantor Pos Kediri Jawa Timur, kantornya tak jauh dari alun-alun di kota rokok itu, di tepi aliran Sungai Brantas. 

Menggunakan bus malam dari Denpasar (karena harga tiket ngga "semurah" sekarang), saya amati itu terjadi. Hingga penumpang lain ngga kebagian. Padahal sepertinya, hitung-hitungan jumlah tempat duduk di dalam kabin kapal, sudah direncanakan dengan kapasitas penumpang yang akan naik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun